Freitag, 7. September 2012

Sinopsis Arang and the Magistrate episode 7 part 2

Sinopsis Arang and the Magistrate episode 7 part 2



Moo Young pergi tanpa menjawab pertanyaan Arang. Apa yang akan terjadi selanjutnya dan kenapa pria pendaki yang dirasuki beberapa hantu itu mengatakan pada Arang bahwa Arang tengah dalam permasalahan besar dan sebenarnya apa yang terjadi?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut, Arang tanyakan pada Moo Young tanpa mendapat jawaban apapun. Moo Young menghilang sekejap mata tanpa mempedulikan pertanyaan Arang.



Itu semua engga penting bagi Arang, saat ini yang harus ia lakukan adalah membantu Eun oh terlebih dahulu. Luka Eun Oh semakin parah dan tubuhnya semakin melemah, untung saja Eun oh masih bernafas walau perlahan nafasnya semakin melambat karena katup di paru-parunya menyempit diakibatkan cuaca dingin dan sulitnya memompa oksigen ke seluruh tubuh (Excuse me?!!)



Di tempat persembahayangannya, Joo Whal dan Shaman tertinggi saling terdiam. Shaman mulai mengerti mengenai penyebab jiwanya yang mulai terusik. Dalam diam mereka memikirkan banyak hal.


Dol Swi menanyakan pada para trio Ahjusshi mengenai dimana keberadaan Eun Oh saat ini. Hujan yang semakin deras membuatnya sangat khawatir, sang tuannya pasti tengah dalam keadaan buruk. Saat ditanya oleh Dol Swi, trio ahjusshi itu menutupi apa yang baru saja mereka perbuat, mereka mengatakan bahwa hujan deras seperti ini akan semakin menyulitkan mereka untuk mencari Eun Oh, mereka akan mencoba mencari Eun Oh bila hujan sudah reda, jawab trio ahjusshi tersebut.


Tapi, rasa kesetiaan yang mendalam terhadap Eun Oh membuat Dol Swi bertekad untuk merelakan nyawanya hanya agar dapat menemukan Eun Oh. Dol Swi menerobos derasnya hujan dan mulai mencari Eun Oh, mencari keseluruh tempat yang mungkin Eun oh kunjungi. Engga peduli harus memakan waktu berapa lama untuk mencari Eun oh, Dol Swi harus menemukan Eun Oh, "Meskipun aku harus mati, aku akan mati bersama tuanku." ucap Dol Swi bergegas mencari keberadaan Eun oh.


Di kayangan, Moo Young, Raja Neraka dan Kaisar langit tengah mempermasalahkan mengenai kekuatan Shaman tertinggi. Shaman tertinggi memiliki kekuatan yang cukup kuat, hal itu karena selama hidup di dunia Shaman terus menerus melatih kemampuannya, ia engga hidup untuk menikmati kehidupan tapi untuk meningkatkan kekuatan magic hitamnya, itulah kenapa kekuatan Shaman semakin bertambah. Dan gua yang telah disegel itu adalah perbuatan dari Shaman tertinggi. 



Ini aneh, Raja Neraka dan Kaisar Langit masih belum bisa menentukan seberapa kuat kekuatan yang dimiliki oleh Shaman tertinggi. Seberapa  besar kekuatan magic yang ia miliki akan berpengaruh pada seberapa cepat kekuatan kayangan dapat menangkapnya dan menjatuhkannya ke dalam neraka. Bila kekuatan kayangan masih dapat dikalahkan oleh shaman tertinggi, maka shaman akan tetap bebas berkeliaran di bumi dengan mengandalkan memakan jiwa-jiwa murni dari para gadis.


Tapi tenang saja, Raja Neraka dan Kaisar Langit masih memiliki Eun oh dan Arang yang akan membantu mereka dalam memecahkan permasalahan ini. Mereka adalah miniatur dari kayangan yang akan mengatasi permasalahan yang melibatkan shaman tertinggi.


Arang menjaga Eun Oh yang tertidur di sampingnya. Api unggun kecil yang sedikit menghangatkan menemani mereka. Arang mengomeli Eun Oh yang tengah tertidur, "Kau ini bagaimana, apa jadinya kalau sampai aku tidak datang menyelamatkanmu. Lihat saja nanti, kalau kau sampai memperlakukanku dengan tidak baik, maka kau akan mendapatkan balasan yang buruk. Aku ini penyelamatmu, kau tau itu." ucap Arang.


Eun Oh merintih, ia terbangun karena merasa terganggu dengan omelan Arang. Eun Oh menjawab pertanyaan Arang, Eun Oh menanyakan luka tusuk di dada Arang, apa luka itu sudah benar-benar sembuh. Luka itu sembuh tapi luka dan dendam di hati Arang terhadap orang yang mencoba membunuhnya masih terasa sangat menyakitkan. Arang harus menemukan pria yang hendak membunuhnya itu, Eun oh mengiyakan, mereka harus menemukan pria itu. Keduanya sama sekali engga mengetahui bahwa pria yang menusuk Arang adalah Joo Whal, tunangan dari Arang sendiri.


Eun Oh kembali tertidur, melihat Eun Oh tertidur pulas, Arang merebahkan diri tepat disamping Eun Oh. Matanya menerawang ke dinding gua yang lembab. Arang mengatakan apa yang tengah ia pikirkan, ia engga peduli apakah Eun Oh mendengarkannya atau tidak. Arang menceritakan mengenai perbedaan antara mayat hidup dengan hantu. Apa Eun Oh tahu bahwa antara hantu dan mayat hidup memiliki perbedaan, mungkin bagi manusia kebanyakan umumnya berpikir bahwa mereka berada dalam jenis yang sama. Tapi pada hakikantya mereka berbeda.


Mayat hidup bertahan hidup dengan memakan hati dan jiwa dari manusia lain, mereka membunuh manusia dan memakan jasad mereka tanpa rasa bersalah, hantu engga melakukan hal itu. Ungkap Arang berharap Eun oh mengerti. Apapun yang terjadi, dan bila pada akhirnya Arang masuk ke dalam neraka, ia engga ingin berakhir menjadi seorang mayat hidup yang kehilangan dirinya sendiri.


Arang membalikkan badannya menghadap ke arah Eun Oh. Melihat siluet Eun Oh yang tersinari api unggun, mengingatkannya pada kali pertama dirinya dan Eun Oh bertemu. Sweet.


And Eun Oh? HE IS SOOO HOT. HIS LIPS!! :D  "Tidurlah. Tidur yang nyenyak." ucap Arang. "Tapi jangan mati!!" LOL..


Pagi harinya. Betapa paniknya Arang saat mengetahui Eun Oh menghilang dari sisinya. Ia memanggil-manggil Eun Oh.


Eun Oh baru saja pergi ke ujung gua untuk mencari jalan keluar bagi mereka. Tapi sayangnya, sebagian dari gua  itu perlahan mulai runtuh.


Mendengar runtuhan bebatuan dari gua, Arang bersembunyi di balik tubuh Eun Oh, ia lalu mendorong-dorong Eun Oh agar berjalan lebih cepat, mereka harus keluar dari gua itu sebelum seluruh gua benar-benar runtuh.



Engga ada jalan keluar lain selain melalui jalan utama yaitu menuju ke sisi jurang. Arang terus menerus mengeluh tentang hidupnya, kenapa hidupnya engga berjalan dengan baik. Dan Eun oh yang merasa risih mendengar ucapan Arang mengatakan bahwa Arang memang benar-benar pembual. Mengingat Eun oh yang tengah terluka, Arang menghentikan kata-katanya tanpa membalas omelan Eun Oh.


Mereka hanya tinggal menunggu seseorang untuk menolong mereka. Dan yeap! Pertolongan datang, sebuah juntain tali dilemparkan dari atas bukit dan orang yang melemparkan tali itu adalah Dol Swi. Eun Oh dan Arang langsung saja memanggil-manggil nama Dol Swi.

Dol Swi sudah mencari Eun Oh sehari semalam tanpa tertidur dan saat melihat Eun Oh tengah bersama Arang, jelas saja, Dol Swi merasa cemburu. Tuannya lebih mementingkan Arang dari pada dirinya, pikir Dol Swi.


Dol Swi mengulurkan untaian tali itu hanya untuk Eun Oh, dan bukan untuk Arang. Mendengar hal itu, Arang kesal dan mencoba menahan rasa kesalnya. Dol Swi engga akan membantu mereka naik ke atas bukit, kalau Eun Oh bukan orang pertama yang ia selamatkan. Agar masalah selesai, Arang mengalah, ia membiarkan Eun Oh untuk memanjat tebing terlebih dahulu.


Dol Swi mengikat kencang tambang miliknya di tubuh pohon besar, lalu Eun Oh memegang erat-erat tali yang dijuntaikan oleh Dol Swi. Dinding bukit yang curam membuat tambang itu semakin rapuh, gesekan-gesekan tali ke dinding bukit membuat serat-serat tali semakin menipis. Eun Oh perlahan demi perlahan memanjat tebing bukit dengan bantuan tali, ia dengan sekuat tenaga menahan rasa sakit di lengannya. Semakin kuat Eun Oh memegang tali itu, maka darah akan semakin bercucuran.



Melihat darah Eun oh yang terus menerus menetes, Arang dan Dol Swi panik. Mereka berdua cemas dan berharap Eun oh dapat sampai di sisi bukit dengan selamat. Engga berapa lama kemudian, Eun Oh berhasil sampai di sisi bukit.


Dol Swi segera membantu Eun Oh, tapi Eun Oh menolak bantuan Dol Swi karena ia segera bangkit dan mencoba menolong Arang yang hendak mendaki bukit.

Arang menyembunyikan rasa takutnya, ia memegang erat-erat tali itu. Setiap jejakkan kakinya di dinding bukit yang curam tersebut semakin membuat tambang bertambah rapuh.


Eun Oh mengatakan,"kalau sampai tambang ini putus, hal pertama yang harus kau lakukan adalah menutup matamu dan bayangkan hal-hal yang dapat membuatmu tersenyum. Hal itu akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Kau mengerti." ungkap Eun Oh cemas, ia mencoba menyemangati Arang.


Tapi, takdir berkata lain. Tali tambang benar-benar putus dan Arang terjatuh dari ketinggian yang amat curam.

Arang terperosok jatuh dan Eun Oh menjeritkan nama Arang, "Araaaaaang!!"



Tubuh Arang terbentur batu besar lalu terpental masuk ke dalam air. Darahnya melebur dengan derasnya air di sungai itu.


Kemana derasnya aliran sungai tersebut akan membawa Arang? Tanya Eun Oh pada Dol Swi. Ia harus segera menyelamatkan Arang, tapi malang, ia sendiri belum bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Eun Oh terjatuh engga sadarkan diri sebelum sempat menyelamatkan Arang.


Di kayangan, Moo Young melaporkan apa yang terjadi di bumi. Mengenai gua yang disegel itu, segel telah berhasil di hancurkan dan gua mulai runtuh, hal itu dikarenakan banyaknya roh-roh yang keluar dari gua dalam waktu yang bersamaan. Lalu apakah Moo Young berhasil menemukan siapa dalang dibalik disegelnya gua itu? Moo Young engga berhasil menemukan jejak apapun.


Orang yang menyegel gua dengan pemilik dari kubangan berisi tulang-tulang adalah orang yang sama. Raja Neraka, Moo Young dan Kaisar langit, engga mengetahui dengan pasti siapa orang yang tengah mereka bicarakan. Mereka engga mengetahui keberadaan shaman tertinggi. Dan gua itu bukanlah tempat persembunyian dari shaman. Shaman sudah memperkirakan bahwa hal ini akan terjadi,maka ia mengambil tempat persembunyian lain. Sebuah ruangan yang telah disegel dengan segel berkekuatan besar, untuk menghindari dan mengacaukan pantauan dari kayangan.


Paling engga dengan rusaknya segel di gua dan perginya para roh yang terperangkap, maka engga akan ada lagi pembunuhan-pembunuhan yang terjadi di Miryang. Tapi, tetap saja, pekerjaan Raja Neraka dan Kaisar langit semakin berat. Raja Neraka menyalahkan Kaisar langit, karena Kaisar langitlah yang mengadakan perubahan pada aturan yang telah ditetapkan. Dengan membangkitkan Arang dari kematian maka sama saja dengan memberikan kesempatan pada Shaman tertinggi untuk menang. Bisa? Kenapa?


Shaman tertinggi merupakan mayat hidup yang memiliki kekuatan yang amat besar. Rohnya membutuhkan tubuh manusia untuk dimanfaatkan saat ia melakukan ritual-ritual yang dilakukan di dunia. Kali ini, tubuh Ibu Eun Oh yang dirasuki oleh roh Shaman. Dengan adanya Arang yang bangkit dari kubur, maka kekuatan shaman akan bertambah. Bila roh Shaman berhasil merasuki tubuh Arang maka shaman akan menjadi abadi.


Di ruangan milik Shaman, Joo Whal diberikan tugas baru, bukan lagi untuk membunuh Arang atau Eun Oh, tapi sebaliknya. Shaman mengetahui kehidupan baru yang telah diberikan oleh kayangan pada Arang. Shaman menyuruh Joo Whal untuk menjaga Arang dan membiarkannya hidup. Joo Whal diharuskan untuk mendekati Arang dan menanyakan keinginan terbesar Arang. Sementara itu mengenai Hakim Kim Eun Oh, karena Arang tinggal di kementrian dibawah awasan Eun Oh, maka Hakim Kim Eun Oh pun harus tetap hidup.


Joo Whal engga boleh mempertanyakan apapun, yang harus ia lakukan hanya melaksanakan apa yang Shaman suruh. Engga perlu ada pertanyaan, bila engga ingin terluka. Shaman melembutkan suaranya dan memanggil Joo Whal untuk datang mendekatinya. Ia membelai wajah Joo Whal dan mengatakan bahwa Joo Whal adalah satu-satunya putra yang ia miliki yang dapat diandalkan. Engga perlu ada keraguan lakukan saja sebagaimana mestinya. Shaman menganggap Joo Whal sebagai putranya, putra yang dapat ia peralat demi kehidupan abadinya.


Joo Whal tahu dimana posisinya, melaksanakan tugas itu dengan baik maka akan memperpanjang hidupnya di dunia, dan sebaliknya, kegagalan akan menghilangkan nyawanya seketika. Yang Joo Whal hadapi adalah shaman tertinggi yang memiliki kekuatan besar, Joo Whal harus tunduk. Dengan ketakutan yang amat sangat, Joo Whal mengiyakan tugas itu.


Joo Whal keluar dari ruangan milik Shaman. Ia terus menerus berpikir mengenai niat utama Shaman memberikan tugas seperti itu pada Joo Whal. Kenapa ia harus menjaga Arang, tugas ini sangat bertentangan dengan niat awal Shaman untuk membunuh dan memakan jiwa Arang. Pasti ada sesuatu yang Shaman sembunyikan darinya, dan Joo Whal sangat penasaran mengenai hal itu.


Shaman memasuki ruangan bawah tanah yang gelap dan kumuh. Ia menuju ke sebuah pelataran dengan dua kendi keramat yang ditempatkan tepat di tengah pelataran. Ini adalah tempat rahasia milik Shaman dan dua kendi keramat itu adalah bagian dari hidupnya. Bagaimanapun juga, Shaman merasa terancam dengan rusaknya segel di gua, karena lambat laun, keberadaannya akan ditemukan oleh kayangan. Dan hal itu engga akan pernah terjadi, karena Shaman memiliki dua roh yang memiliki kekuatan besar.


Kendi keramat itu berisi dua roh hitam yang memiliki kekuatan besar. Kekuatan kedua roh itu setara dengan kekuatan Moo Young, bisa dikatakan, mereka adalah duplikat lain dari Moo Young. Kalau Moo Young bertugas sebagai pelaksana perintah dari kayangan, sedangkan dua roh itu adalah budak dari Shaman. Shaman membuka kendi tersebut dan dua roh hitam itu muncul. Asap hitam menyelubungi mereka, dan munculnya roh itu disambut dengan senyuman jahat dari Shaman.


Shaman engga lagi mempercayai manusia, mengandalkan manusia sama saja dengan menambah kelemahannya. Dua roh hitam yang muncul itu ibarat senjata terakhir yang dimiliki oleh Shaman. Keduanya akan menjaga Shaman, agar kayangan engga dapat menemukan dimana keberadaan Shaman.

Pengawal pribadi dari Officer Choi memberitahukan Officer Choi mengenai jati diri Eun Oh yang sebenarnya. Hakim Eun Oh bukanlah anak kandung dari Bangsawan Kim, tapi ia adalah anak dari seorang budak. Ibu Eun Oh adalah seorang budak yang memberontak, kedudukan ibu Eun Oh sangat rendah dimata banyak orang.


Dan kali ini, setelah mendengar mengenai hal tersebut, Officer Choi semakin meremehkan Eun Oh, ia menganggap Eun Oh sebagai sampah, hanya karena Eun oh adalah anak dari seorang budak.Officer Choi menyuruh pengawal pribadinya untuk mengumpulkan para pemuda terkuat di Miryang. Untuk apa? Untuk membunuh Eun Oh. 


Trio Ahjusshi menyambut kedatangan Joo Whal dengan memberikan informasi bahwa Dol Swi dan Hakim Eun Oh sudah mati. Mendengar hal tersebut, Joo Whal benar-benar terkejut. Bagaimana bisa mereka mati? Sampai pada akhirnya, dua orang yang mereka sebut sudah mati itu muncul dihadapan mereka.



Dol Swi menggendong Eun Oh seraya terburu-buru membawa Eun oh masuk ke dalam kediaman hakim. Ia meminta trio ahjusshi untuk segera memanggilkan dokter karena luka Eun Oh semakin parah.


Dol Swi merebahkan Eun Oh. Dalam rintih kesakitannya, Eun Oh menyebutkan nama Arang. Dalam kesakitannya ia masih mengingat Arang.


Dan Arang? Derasnya sungai menghanyutkan tubuh Arang ke sisi tepi sungai besar Miryang. Arang engga sadarkan diri, tapi ia masih bernafas. Dan, siapa orang pertama yang menemukan Arang? Joo Whal. Ia menjaga Arang dalam dekapannya.


Sampai pada akhirnya Arang terbangun. Arang mengenali wajah Joo Whal, saat Arang bertanya bagaimana Joo Whal bisa menemukannya di tempat ini, Joo Whal menjawab bahwa ia baru saja berjalan-jalan disekitar pegunungan dan tanpa sengaja menemukan Arang. Lying.

Engga ingin merepotkan Joo Whal, Arang bangun dari tidurnya dan mencoba berjalan perlahan meninggalkan Joo Whal. 



Tapi, Arang masih sulit untuk melangkahkan kakinya, tanpa pikir panjang, Joo Whal menggendong Arang dan membawa Arang dengan kudanya. Arang meminta maaf karena sudah merepotkannya. Dalam perjalanan, Joo Whal membiarkan Arang tertidur di bahunya. Aww~~ sweetest!
Eun Oh sadarkan diri daaaan.. cute. cut!!
Bersambung Sinopsis Arang and the Magistrate episode 8
Sayaaaaaang banget sama drama ini

Watch Full Length : High Definition


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen