Samstag, 26. November 2011

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 3 part 1

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 3 part 1










Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 3 part 1 :

"Chi Soo, apa yang  kau lakukan pada gurumu. . . " Eun Bi gugup.
"sekali lagi kau mencari masalah denganku. Maka aku akan  . . ! Berkencan denganmu." jawab Chi Soo. 
Ia lalu keluar dari gedung gym.. Meninggalkan Eun Bi yang masih linglung.

"Cha, kenapa kau dari sana?" tanya teman Chi Soo.
"Aku membereskan sesuatu.." jawab Chi Soo seraya membersihkan bibirnya dengan sapu tangan.. LOL. 
Dong Joo mencari Eun Bi dengan tergesa-gesa.
Ada berita buruk yang harus disampaikan.

"Sunbae! Sedang apa kau disini?" tanya Dong Joo.
Eun Bi  yang masih engga sadarkan diri, bertanya pada DongJoo. "Dong Joo, harus bagaimana sekarang. APa yang harus aku lakukan?"
"Apa maksudmu? Kau haruspergi ke Rumah Sakit." jawab Dong Joo. 
Dengan sungguh-sungguh, Eun Bi mengiyakan, "Benar. Ada yang aneh denganku, bukan? Aku harus dirawat, bukan? ! Aku harus pergi ke rumah sakit mana?"
"Apa yang kau bicarakan? Paman pingsan! Dia  dibawa ke ruang gawat darurat!" jawab Dong Joo. 
"Paman?" tanya Eun Bi engga mengerti.
"Ayahmu! Ayahnya sunbae!" jawab Eun Bi. 
Sesampainya di rumah sakit. Gokilnya, Ba Wool salah mengenali pasien.
Pasien yang terluka sangat parah, ia kira adalah ayah Eun Bi.

"Paman, paman, bangun! Paman, paman,bangun. Noona apa yang harus kita lakukan? Paman, paman, begini. . ." Ba Wool benar-benar panik.. Hahaha. "apa yang harus kita lakukan? !"
" Ba Wool, ayahku. . . " tanya Eun Bi.
"Benar, noona! Apa yang harus kita lakukan dengan Ayahmu sekarang!"
Eun Bi sadar, lalu memukul Ba Wool. "Dia bukan ayahku, bodoh!" 
"Kau sudah datang?" Ayah Eun Bi datang. 
Di pesawat..

Yay!! Saingannya Chi Soo akhirnya..
keluar juga..

Perfect..

Dari atas ..

sampai bawah..

Lagi-lagi.. wanita ini.. hahahaa

"Selamat pagi." sapa wanita itu.
"Selamat pagi. "

Wanita itu menceritakan tentang dirinya, "New York. . . Tokyo. . . aku telah terbang ke semua tempat sendirian. Aku merasa lelah. Uang. . . Kesuksesan. . . Semua apa gunanya? Aku kesepian, aku ingin merasakan kehangatan?" 
Choi Gang Hyuk hanya mendengarkan.
Kemudian, Gang Hyuk melihat ada noda bekas minuman di bibir wanita itu. 
"Maaf. . . Bibirmu. . ." ucap Gang Hyuk.
"Bibirku cantik?" jawab wanita itu, salah paham. haha.. Ia teringat dengan Cha Chi Soo. "Kau juga sama. Lelaki hanya melihat wajah cantik dan ukuran dada." 

Gang Hyuk membersihkan bibir wanita itu dengan ibu jarinya. "Tidak hanya cantik, bibirmu terlihat hangat menawan." jawab Gnag Hyuk. "Berhenti minum dan makanlah sebelum makananmu menjadi dingin." 
Gang Hyuk menjilati ibu jarinya, "Sausnya kurang enak?" katanya.
hahaaa.. 
"Kecelakaan mobil, tidakkah seharusnya paman melakukan operasi?" tanya Dong Joo mengenai keadaaan ayah Eun Bi.
"Kau kira dia mau? Ia sangat keras kepala ? Aku mengancam dia. Jika  tidak diperiksa dengan baik, aku akan membuat masalah." jawab Eun Bi

Dong Joo curiga dengan sikap Eun Bi, "Sunbae, apa sesuatu terjadi? Sejak tadi pagi kau bertingkah aneh."
Eun Bi akhirnya bertanya, "Dong Joo, apa kau pernah. . . mengalami kejadian ini di sekolah? Mmm.. Misalkan seperti ini. . seorang guru mendekatimu. Atau pria muda di kantin memintamu untuk makan siang bersamanya! Atau bahkan mungkin salah satu siswa. . . "

"Apa ada siswa yang mengajakmu berkencan?" terka Dong Joo.
"Kau benar-benar pintar menebak." jawab Eun Bi.
Dong Joo menyarankan,  "Kau polos sekali. Jangan anggap serius mereka. Itu semua bukan apa-apa. Atau kalau kau menganggapnya serius kau tidak akan bertahan sebagai guru di sekolah laki-laki." 
Di supermaket. 
Dong Joo lah yang pertama kali bertemu dengan Gang Hyuk.

Dan taraaaa..
Dong Joo terpukau dengan ketampanan Gang Hyuk.

Sedangkan Eun Bi, ia masih sibuk memikirkan tentang apa yang dikatakan oleh Chi Soo.

"Candaan?Itu bercanda? Semua itu hanya bercanda? Mendorongku ke dinding, juga sebuah candaan. Tapi bagaimana dengan ciuman? Apa itu candaan juga? Tidak, tapi tatapan anak bodoh itu benar-benar meyakinkan!" pikir Eun Bi. 
Eun Bi kembali berpikir keras, "Dia berencana untuk berkencan denganku? ! Lalu bagaimana dengan gadis itu? ! Apa dijadikan yang kedua? ! Kalau menghitung umurku.. Aah. . . "
"Tunggu. Kenapa dia memberikan aku kesempatan ? Apa itu artinya dia ingin agar aku tersingkirkan? pikir Eun Bi. Ia pusing dan kesal setengah mati.
Gang Hyuk keluar dari super market dengan susu botol super nya.
hahaa..

Sementara Eun Bi mencoba melampiaskan kemarahannya dengan memukul permainan pukul.

"Nona, lenganmu akan sakit jika seperti itu." ucap para pamanyang kebetulan ada di tempat itu. mereka memperhatikan Eun Bi memainkan permainan pukul itu.

Yay! Siapa sangka, Eun bi berhasil mendapatkan poin tinggi. 
Dan Gang Hyuk ternyata dari kejauhan juga memperhatikan ulah Eun Bi.

Ia tersenyum..

Dong Joo datang seraya mengomel melihat kelakukan Eun Bi, "Apa yang kau lakukan! Memalukan! Jangan sekali-kali menggunakan kekuatanmu seperti itu! Ayo pergi! Cepat!" -
Gnag Hyuk datang ke rumah sakit untuk bertemu seseorang.
Tebak siapa?
Ternyata Gang Hyuk ingin bertemu dengan Ayah Eun Bi..

"Aku  mencari seorang pasien." ucap Gang Hyuk seraya tersenyum.
Perawat itu pun terpesona pada senyum Gang Hyuk. "Seorang pasien? kalau kau memberikanku nama pasien dan informasi tentang pasien itu, aku akan segera menemukan pasien itu. . "
"Informasinya? Aku rasa aku sudah mencatatnya." Gang Hyuk berpikir lama. Ia berpikir keras antara membuka tas untuk mengambil informasi tentang ayah Eun Bi atau tidak. "Lalu aku mengeluarkan hal itu dari kantong sebelah sini. . . Kemudian aku harus membuka resleting ini. Ah, merepotkan sekali. Ini sangat merepotkan. . . "
Dengan polosnya Gang Hyuk menyandarkan badannya dan duduk di lantai..

Lalu..

Ia tertidur saat itu juga..
Whaahaaa.. Gokil !!

Suster yang melihat hal itu langsung panik.. "Maaf.. Maaf . Kau tidak apa-apa? ! Keadaan darurat disini!" 
Tapi kemudian, Ayah Eun Bi datang. 
"Boss.." ucap Gang Hyuk seraya tersenyum senang.
Aiih.. cute.. 

Di ruang pasien..

"Bos mu mengatakan kalau dia sekarat dan kau baru datang beberapa jam kemudian. Kau sudah lupa kesepakatan yang dibuat antara kita?" ucap ayah Eun Bi.
"Dengan mendengarkan suaramu seperti itu, jangankan terlambat hanya beberapa jam, aku rasa, kau akan baik-baik saja. Dan juga sepertinya kalau aku tidak muncul dalam 6 tahun. Berhentilah mengatakan mati. . . mati. . . Aku yang hampir mati." jawab Gang Hyuk.


 "Ada apa?" tanya ayah Eun Bi penasaran.
"Di bandara, saat aku sedang melewati penjaga. Mereka menyuruhku untuk melepas tas dan kaosku lalu mereka menyuruhku untuk memakainya lagi. Setelah keluar dari penjagaan, butuh waktu lama untuk memakai semuanya kembali, Bos, kalau aku memikirkan hal itu. . . aku rasa aku yang akan mati karena merasa kesal. "
Setelah berkata seperti itu..

Gang Hyuk membaringkan dirinya.

"Jangan tidur di situ, bodoh! Kau ini tiang listrik, tapi kerjaanmu selalu tertidur! Karena kau sudah disini, kau harus menemui dia." ungkap Ayah Eun Bi. Dia? Eun Bi maksudnya?


"Tapi apakah istriku baik-baik saja? Apa emosinya yang seksi masih sama seperti dulu?" tanya Gang Hyuk dengan polosnya.

Pagi harinya, di sekolah..


Eun Bi masih enggan untuk bertemu dengan Chi Soo, ia masih merasa malu. "Tentu saja! Semua itu hanya lelucon anak kecil.Tidak penting ciuman sekarang ini? Hal itu bisa dijadikan sebagai ucapan salam  setiap orang. Sekarang aku tenang, tentang hal itu, hidupku llebih mudah sekarang."
Eun Bi tersenyum penuh percaya diri.

Tapi, saat ia menengok ke belakang..

Taraa.. Chi Soo gank datang..

Semua ucapan percaya dirinya tadi, hilang begitu saja..
Eun Bi bersembunyi setelah melihat Chi Soo.

Guru-guru baru yang melihat Eun Bi pun merasa aneh dengan tingkah Eun Bi.

"Omo semut-semut ini sedang bekerja. Selamat pagi, Guru." ucap Eun Bi.
"Selamat pagi. Omo, Apakah hari ini adalah hari yang spesial? Kalian berdua terlihat begitu cantik?" tanya Eun Bi dengan ramah.
"Hari ini adalah hari pertama mengajar. Kami pun wajib terlihat cantik demi siswa yang akan kami ajar. Tapi bukankah hari ini adalah hari pertama kelas olahraga Guru Yang juga?"
"Benar." jawab Eun Bi.
"Aku menjadi diriku sendiri. Aku tidak memerlukan baju baru seperti kalian. Karena aku rasa hal itu sama sekali tidak keren." jawabnya.. Tapi.. hahaa..
Eun Bi malah melakukan hal sebaliknya.. Ia sudah mempersiapkan baju olah raga baru khusus untuk pengajaran pertamanya..
"Apa ini? Pakaian yang kau pakai akan menarik perhatian penguntit-pengunti hollywood?" tanya pelatih Seo seraya mengejek.
"Aku harus ke kelas. Jadi aku memakai pakaian olahraga." jawab Eun Bi.
"Kita tidak ada kelas. Senior tidak memiliki jam untuk olahraga? Kita hanya akan memberikan materi di kelas." 
"Tapi, hari ini adalah kelas pertamaku. Aku sudah siap. Aku bahkan membeli baju ini! Aku akan benar-benar mengajar hari ini!" jawab Eun Bi.

Murid senior kagak mau tuh yang namanya olah raga praktek, berkeringat dan capek.
Alhasil, kelas diadakan untuk membahas materi tentang olah raga, saja.. LOL..

"Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Eun Bi.
"Ya. Murid-murid hanya ingin belajar di ruang kelas." jawab Hyun Woo.
"Guru." tanya murid berkaca mata.
"Ya?" jawab Eun Bi.
"Aku tidak bisa bermain basket." 
Engga lama kemudian..

Agar engga menjatuhkan harga diri Eun Bi, Ba Wool yang baik hati langsung datang ke gym untuk mengikuti pelajaran Eun Bi.
"Basket, Guru? ! Kenapa kita tidak langsung mulai saja, Guru?" ucap Ba Wool seraya tersenyum.
Eun Bi berkata pada dirinya sendiri, "Benar, siapa yang peduli dengan jumlah siswa. Cha Chi Soo tidak datang itu bahkan menjadi sebuah keberuntungan. . .!" 
Tapi... Chi Soo gank datang..
HAHAHAAA..


Basket dimulai...

Eun Bi pun harus ikut bermain dalam tim. Ia masuk ke dalam tim Ba Wool..

Alhasil..
Eun-Wool vs Chi Sook-Flower

Permainan dimulai..
Dan yak!!
Eun-Wool. Eun Bi Ba Wool memimpin pertandingan.. 

Chi Soo terkekeh mengejek.. 

Permainan berlanjut.. Babak selanjutnya,, teman-teman Chi Soo mulai menggoda Eun Bi agar Eun Bi gagal.
"Guru, aku rasa aku akan jadi seorang yang sangat macho! Aku ingin kepalaku dicekik dengan lengan kuat milik guru itu." ucap salah satu teman Eun Bi.
Eun Bi terpesona dengan kata-kata itu. Ia membayangkan..

Pemain kedua, "Maka aku akan jadi orang yang sadis. Guru, lihat absku? !"
Lagi-lagi Eun Bi membayangkan apa yang baru saja dikatakan anak muridnya. 
Pemain yang ketiga.. "Lupakan mereka dan jatuhlah kepelukanku saja!"
Eun Bi membayangkan lagi. LOL. 
Tapi hasilnya.. 
Eun Bi jatuh ke dalam pelukan Chi Soo..

Chi Soo membisikkan sesuatu pada Eun Bi.. "Lenganmu benar-benar kuat tetapi pinggangmu benar-benar pinggang seorang wanita."
Eun Bi gagal memasukkan bola..
Dong Joo dan pelatih Seo memperhatikan pertandingan..

"Bagaimana bisa Yang Eun Bi dari SMA Wanita Ma Sung berakhir seperti itu?' tanya pelatih Seo.
"Pelatih, dia juga manusia. Dia sudah mulai menjadi manusia sekarang, tidak lagi menjadi beruang monster."
"Kata-katamu aneh. Apa kau kira kalau Eun Bi bukan manusia ketika dia bermain voli?" ucap pelatih Seo. HAHAAA...
"Tentu saja!"
Dong Joo berkata, "Pada saat itu, dia lebih buruk daripada beruang! Sarapan dan marah-marah. Makan siang dan marah-marah, makan malam dan marah-marah. Eun Bi saat itu adalah gadis emosional seperti beruang paling liar."
"Apa kau sendiri juga manusia, Bodoh!" jawab Pelatih Seo.
Dong Joo kesal, ia langsung memasukan ice cream ke dalam mulutu pelatih Seo. 

Karena sudah melanggar aturan, mengajak kelas senior untuk praktek olah raga..

"Kalau orangtua mereka protes apa yang harus dilakukan? Pergi dan bersihkan ruang olahraga. " ucap guru senior.
Eun Bi mendapat hukuman.. 
Untuk membersihkan Gym..

Eun Bi, ia berbicara pada diirnya sendiri..

"Tentu saja murid-murid berolahraga saat jam pelajaran olah raga. Orang itu mungkin takut kalau Prince Chi Soo terluka, bukan malah mengkhawatirkan murid lain. Dia mungkin khawatir tentang kesejahteraan dirinya dibandingkan dengan protes yang dilakukan oleh para orang tua murid! Tidak bisakah kau jujur Guru Han?"
Karena kesal, Eun Bi menendang bola dengan kekuatannya..

Dan bola itu merubuhkan tumpukan kardus.. 
Dengan kesal, Eun Bi langsung membereskan kardus-kardus itu..

Tepat di tingkat atas, Chi Soo-Flower datang..

Chi Soo-flower membicarakan sesuatu dan Eun Bi mendengarkan pembicaraan mereka diam-diam..

Salah satu teman Chi Soo berkata, "Hei, ada apa denganmu? Kau benci berkeringat dan kau mengikuti kelas Olahraga. Apa mungkin kau. . . menyukai guru olahraga?"
Chi Soo tersenyum.
Teman Chi Soo bercerita tentang gadis yang terus mengejar-ngejarnya, "Dia masih mengirimkan mu pesan? Gadis ini membuatku kesal."

"Katakan padanya kalau ia cantik." jawab Chi Soo.
"Bilang cantik? Aku benar-benar tertipu, aku kira ia cantik. Mata, hidung, bibirnya, tidak cantik.." jawab Teman Chi Soo.

Chi Soo terkekeh. "Kalau begitu. . . Kalau begitu bilang saja tahi lalatnya cantik. Karena tidak peduli betapa buruknya wajahnya dia, tahi lalat miliknya biasanya yang paling terlihat cantik. Setelah kau mengatakan hal itu, dia jadi diam beberapa detik. Lalu sberikan ciuman di keningnya. Hal itu bisa membuat dia diam sekitar beberapa minggu. Kehilangan kesadaran ."
"Tapi kenapa di kening? Kenapa tidak di bibir?" tanya teman Chi Soo.
"Kau perlu melakukan itu di kening. . . Agar terkesan bersungguh-sungguh." jawab Chi Soo. 

Eun Bi pun merasa terbodohi..
Ia kesal..

CHI SOO !! SIAP-SIAP PEMBALASAN DARI EUN BI!!


"Tunggu, Cha Chi Soo!" Teriak Eun Bi.
"Guru, kau ahli voli juga?" tanya Chi Soo yang melihat Eun Bi membawa bola voli. "Aku cukup lelah hari ini."

"Cha Chi Soo. Aku akan melepaskan ini dan menghitung sampai 3." Eun Bi mencopot name tagnya.. "Dan aku akan memukulmu sekali saja." Eun Bi benar-benar marah. "Jadi waspada. . 1. . . . 2. . . 3".
Bersambung.. Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 3 part 2

Watch Full Length : High Definition


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen