Samstag, 26. November 2011

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 4 part 2

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 4 part 2










Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 4 part 2 :
Tapi faktanya, malah kebalikannya. Hahah.. Eun Bi benar-benar menangis menangis menangis, "Sekarang. . . Aku. . . Bagaimana aku akan menghidupi diriku sendiri, Dong Joo!" tangis Eun Bi.
Dong Joo pun ikut sedih, "Karena itulah. . . kau harus meminta maaf! Cha Chi Soo akan memaafkanmu kali ini!"
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" jawab Eun Bi.

"Apa maksudmu! Kau hanya perlu mendaftar jadi guru di sekolah lain tahun depan." jawab pelatih Seo.
"Seorang guru dipecat dari sekolah Chi Soo, kau pikir ada sekolah yang akan menerimanya? Dan bahkan jika mereka mempekerjakan Eun Bi, kau pikir semua akan berakhir seperti apa.  Bagaimana kau akan menghidupi dirimu sekarang? !" jawab Dong Joo.

Ayah Chi Soo menanyakan keadaan Chi Soo, "Bagaimana keadaan Cha Chi Soo?"
"Dia berada di kamarnya sejak kembali dari rumah sakit."
"Apa yang dokter katakan?" tanya Ayah Chi Soo lagi.
"Kulit Chi Soo sangat sensitif. Tanda itu tidak akan segera sembuh. Aku pikir bekas tanda itu harus diobati beberapa kali."
Ayahnya menghela nafas,  "Meski begitu, melegakan karena tanda itu adalah tanda yang bisa disembuhkan. Sebuah bekas tanda yang ditinggalkan oleh wanita biasanya membekas selamanya." jawab Ayah Chi Soo. 
Sedangkan, Chi Soo.. Ia sama sekali engga bisa tidur..
LOL... Chi Soo fans Keroro..

"Yang Eung Bi." ucapnya secara dramatis..  
Apa yang dilakukan Eun Bi..

Demi menjaga harga dirinya, ia menempelkan poster tentang dirinya yang memiliki kualifikasi sebagai guru, kecuali guru matematika dan bahasa inggris. Eun Bi menempelkan poster itu secara diam-diam.

Dan ayah Chi Soo, menelpon Eun Bi untuk datang menemuinya..


"Minum teh dulu. " Ayah Chi Sooo mempersilakan Eun Bi untuk meminum tehnya.
"Mulai besok, kembalilah bekerja." ucap Ayah Chi Soo.
Mendengar kata-kata itu, Eun Bi benar-benar terkejut, sampa-sampai ia memecahkan gelas teh yang tengah ia pegang.
"Aigoo! Apa kau terluka?" tanya Ayah Chi Soo.
"Aku tidak terluka" ucap Eun Bi seraya menunjuk ke arah cangkir teh yang pecah.
Beberapa pelayan segera membereskan cangkir yang pecah..

"Oh, Tidak usah khawatir tentang itu. Tidak apa-apa, duduk, duduk. Misalnya, kau sudah menulis laporan permintaan maaf dan kau meminta maaf pada Chi Soo. Aku rasa semuanya terselesaikan, benar? Jadi beristirahatlah untuk minggu ini dan bekerja lagi minggu depan." jawab Ayah Chi Soo.
"Jawabanku adalah. . . Aku menolaknya." jawab Eun Bi menjaga harga dirinya.
"Kenapa? Kenapa begitu?" tanya AYah Chi Soo.
"Chi Soo meminta Anda untuk kembali kesekolah? Dia kesal karena aku keluar karena keinginanku bukan karena aku dipecat? Jadi dia ingin memecatku sendiri? Aku tidak ingin lagi menjadi bagian dari permainan Chi Soo-kun. Dan tentang cangkir teh itu. . . sangat mahal sekali. Aku akan bertanggung jawab dan akan menggantinya." Eun Bi berlagak menjaga harga dan martabatnya.. - 


"Jangan khawatir tentang itu. "" jawab Ayah Chi Soo.
"Permisi, berapa harga cangkir teh itu?" tanya Eun Bi pada pelayan.
"Cangkir dan termasuk pajaknya, $3580." jawab pelayan.
Mendengar angka itu, Eun Bi hampir saja terkena serangan jantung. 

"Jangan khawatir, aku punya ratusan. Jangan khawatir. Hanya ada satu hal yang tak boleh pecah dirumahku. Cha Chi Soo. Segalanya bisa pecah tetapi Cha Chi Soo ku, bahkan kukunya tak boleh terluka. Cha Chi Soo. . . Nona Yang, Kau melukai perasaannya. Nona Yang yang sudah menyakiti Cha Chi Soo, kembalilah ke sekolah agar dia tidak marah lagi. Dan Aku mengkompensasimu." jawab Ayah Chi Soo.
 "Bagaimana Anda akan mengkompensasiku? Aku sedang mencari pekerjaan. Apakah Anda akan membantuku?" tanya Eun Bi.

Bukannya menjawab, Eun Bi malah menolak kedua kalinya tawaran Ayah Chi Soo. Saat perjalanan pulang, Eun Bi memarahi dirinya sendiri, "Bagaimana bisa kau menolak keberuntunganmu seperti itu? Dia tanya berapa banyak? ! dan dia bahkan memperbolehkanmu bekerja! Hei Yang Eun Bi, bagaimana kau akan menghidupi dirimu mulai sekarang? !" 
Di lift, dua gadis itu memperebutkan sapu tangan milik Chi Soo.

Sedangkan Eun Bi, masih menyesali perbuatannya yang lebih memilih untuk melidungi harkat derajat dan martabatnya..

Lift kosong. 

Eun Bi kembali ke dalam lift,, 

Untuk menempelkan poster.. hahaa..

Di kelas, Chi Soo mendapat kabar dari ayahnya kalau Eun Bi menolak untuk kembali ke sekolah.

"Apa? Sepertinya kau tidak bisa melakukannya? Tak ada yang tak mungkin di dunia ini! Tidak ada yang tidak bisa kau lakukan Presdir Cha!" kesal Chi Soo.
Ia berteriak-teriak sendiri di tengah pelajaran.. 

Dodolnya, semua siswa terdiam dan engga ada satu pun yang berani mengomeli Chi Soo.
Gokil.. ^^

So Yi mendapat masalah kali ini, ia engga terpilih menjadi salah satu pemeran utama dalam pementasan..

So Yi mencoba mencari Ba Wool, ia menelpon Ba Wool..
Tapi teman Ba Wool malah memutuskan sambungan telepon dari So Yi.

Chi Soo masih galau, ia harus menemukan Eun Bi saat ini juga.
"Direktur Ko, panggil pamanku dan katakan padanya untuk menemukanintern karena aku ingin bertemu dia sekarang. Aku benar-benar tidak memiliki petunjuk dimana tempatnya saat ini."
Tapi... 

Tanpa sengaja, Chi Soo melihat Eun Bi tengah memakan ramen, " Aku yakin dia sedang mencari pekerjaan  atau duduk dibeberapa toko untuk makan ramen. . . Makan disana. . . " ucapnya..
Eun Bi tengah asih memakan ramen.. 

Segerombolan anak mengganggunya, mereka meminta rokok pada Eun Bi. 

Eun Bi memarahi anak-anak itu.. 

Sampai akhirnya, Chi Soo datang membawakan rokok mahal untuk mereka..

Anak-anak itu senang bukan kepalang.. 

"Yang barusan itu. . . apa yang kau lakukan?" tanya Eun Bi.
Chi Soo berkata dengan sombongnya, haha "Tak usah berterima kasih. Aku melakukan ini hanya karena aku tak ingin orang bodoh lainnya menyentuh mangsaku. Jadi ini yang kau lakukan setelah meninggalkan sekolah?" 
"Bagaimana bisa kau membeli rokok untuk anak SMA! Apa-apaan ini! " Eun Bi kesal.. 
Eun Bi berlari mengejar anak-anak itu. Meninggalkan Chi Soo yang benar-benar bingung dibuatnya.
Ia berhasil mengambil rokok dari anak-anak itu.. Dan membuang rokok itu ke tengah jalan.

Anak-anak itu kesal, dan mereka berbalik mengejar Eun Bi.

Eun Bi berlari secepat mungkin..

Sampai akhirnya.......
Chi Soo datang dengan mobilnya..

Mau engga mau, untuk mencegah anak-anak yang mengejarnya, Eun Bi ikut ke dalam mobil Chi Soo.

Sampai mereka berhenti di tepi danau..

 "Apa kau akan tetap seperti ini?" tanya Chi Soo.
"Siapa yang memperbolehkanmu memberi rokok untuk anak-anak? Apa ayahmu juga pemiliki pabrik rokok? " Eun Bi mengomel.
"Dengan menutup mulut mereka dengan rokok, mereka akan pergi! Tapi kenapa kau mengambil rokok-rokok itu kembali!"


"Kepribadianmu sangat aneh! ! Yang kau lakukan itu salah. Dengar baik-baik Cha Chi Soo. Aku hanya akan mengatakannya sekali. Siswa SMA tidak boleh merokok. Kau juga tidak bisa menghibur orang lain dengan memberi mereka sejumlah uang. Dan bermain-main dengan perasaan seseorang. . . Mendekati seseorang bahkan ketika kau tidak tertarik. . . Itulah yang membuatmu layak mendapatkan pukulan." ucap Eun Bi.
"Jadi tentang itu?" pikir Chi Soo. 
"Jadi orang yang memukulku bukanGuru Intern Yang tetapi Yang Eun Bi? Orang yang memukulku. . . Bukan seorang guru tapi seorang wanita. Jadi seperti itu?" tanya Chi Soo. 
Chi Soo mendekati Eun Bi, "Karena aku mendekatimu seperti ini. . . Membuat jantungmu berdetak, kacau, sakit. Karena kau melihatku sebagai seorang laki-laki. Jadi. . .  . ""

Eun Bi berbisik, "Jadi. . . Kau. . . Benar-benar bau. Kalau kau ingin menggoda noona ini, kenapa kau tidak mengganti parfumemu dulu, anak SMA."

"Kau benar-benar tidak takut apapun? ! Guru rendahan sepertimu, kenapa terlalu percaya diri?Ah, aku tau, kau sudah memiliki pria lain kan? !" jawab Chi Soo. 
"Apa? Pria?" tanya Eun Bi.
"Lalu, oran yang memelukmu saat itu. Apa dia tiang listrik dan bukan seorang pria? Kenapa? Hatimu, cintamu. . . Itu membuatmu malu?" ejek Chi Soo.

Eun Bi mengiyakan. "Benar! Aku mungkin tidak tahu siapa pria itu. . . Tetapi aku yakin ia lebih baik daripada dirimu. Lebih baik daripada siswa SMA yang hanya bau karena parfummu itu." 
Chi Soo benar-benar kesal. Ia ingin tau, apa parfumenya benar-benar bau..

"Yoon So Yi. Apa cologneku berbau aneh?" tanya Chi Soo pada So Yi.. 

So Yi mendatangi Ba Wool.

Dan ia memeluknya..

"Ini wangi Ba Wool.." ucap So Yi..

Sesampainya di rumah, kunci rumah Eun Bi tertinggal di mobil Chi Soo.

Tapi anehnya, pintu rumah Eun Bi engga terkunci..

Dan sudah ada makanan yang dihidangkan.
Well, siapa lagi yang mengerjakan ini kalo bukan Gang Hyuk.

Di kamarnya, Chi Soo yang tengah galau..

Ia mengetahui kalau kunci rumah dan satu kaos kaki tertinggal di mobilnya. Chi Soo mencoba mencium kaos kaki itu. LOL..

Ia juga melihat foto yang ada di kunci rumah Eun Bi.

Eun Bi makan dengan nyaman, engga peduli siapa yang memasakkanya untuknya..

Chi Soo datang menemui Hyun Woo.

"Guru?" tanya Hyun Woo.  "Dari yang aku dengar dia tinggal direstoran sendirian sejak dia berhenti dari sekolah."
Chi Soo memberikan plastik berisi kunci dan kaos kaki pada Hyun Woo. "Karena itu, pergilah berikan ini padanya." suruh Chi Soo.
"Aku?" Hyun Soo heran. -

 "Kau ketua kelas!" jawab Chi Soo.
"Tidak sulit tapi hari ini aku shift malam jadi ketika aku sudah selesai mungkin sudah hampir pagi." jawab Hyun Woo.
"Kalau begitu pergi saja berikan pagi-pagi pada dia! Ini masalah besar. " jawab Chi Soo.
Hyun Woo mulai menakut-nakuti Chi Soo, "Aku harap dia tidak tidurdi luar karena dia tidak punya kunci. Kalau ia tidur di luar seperti ini dia akan membeku."
"Tapi apakah guru Intern, benar-benar hidup sendiri? Apakah dia tidak punya saudara atau siapapun?" tanya Chi Soo lagi memastikan.
"Ya, Aku mendengar dia tidak memiliki saudara. Tapi Apa isi di plastik itu?" tanya Hyun Woo. 
Di rumah Eun Bi, Gang Hyuk baru saja bangun dari tidurnya..

Ia memperhatikan Eun Bi, apakah ia sudah tertidur lelap.

Gang Hyuk menyelimuti Eun Bi dan melepas kacamatanya..
sweet..

Saat hendak berjalan keluar kamar Eun Bi, ia melihat sapu tangan milik Chi Soo.

Chi Soo sampai di toko ramen Eun Bi.

Ia memanggil-manggil Eun Bi. Tapi malah bertemu dengan Gang Hyuk.

Chi Soo melihat sapu tangannya digunakan di kepala Gang Hyuk.

Sedangkan Gang Hyuk, menyadari kalau satu kaos kakinya ada di Chi Soo.

"Apa guru Intern disini?" tanya Chi Soo.
" Istriku sedang tidur saat ini. " jawab Gang Hyuk tanpa ekspresi.

"Istrimu meninggalkan ini." Chi Soo menunjukkan plastik berisi kaos kaki dan kunci. "Berikan ini pada Intern. Ingatkan padanya, kalau kaus kaki bau miliknya dan restoran ini yang dia andalkan. . . Dia akan kacau. Katakan padanya untuk kembali ke sekolah, kalau tidak dia tidak akan pernah menjadi guru di tempat manapun di Korea. Sampaikan pesanku ini pada dia. Pada ISTRIMU."  Chi Soo mengejek dengan memberi penekanan pada kata istrimu.
Gang Hyuk vs Chi Soo

"Aigoo. Anak yang menyedihkan." lirih Gang Hyuk.
"Apa?" tanya Chi Soo. 
Gang Hyuk mencium minyak wangi Chi Soo, "Kau bahkan tidak memiliki bau apapun. Bahkan bawang pun punya bau. Tapi kau tidak memiliki bau apa-apa, Park Chi Soo."
"Apa? Apa yang kau katakan? Bau apa?" tanya Chi Soo kesal.
"Bau rumah. . . Bau makanan. . Bau seorang ibu. Park Chi Soo, apa kau juga makan sesuatu?" jawab Gang Hyuk.
"Intern sudah membuat masalah denganku.! . Dan juga namaku. . . bukan Park Chi Soo, tetapi Cha Chi Soo! " jawab Chi Soo.

Bersambung...

Watch Full Length : High Definition


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen