Freitag, 11. November 2011

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 2 part 1

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 2 part 1










Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 2 part 1 :
Teman-teman Chi Soo memanggil Chi Soo agar mereka bisa bergegas masuk ke dalam sekolah. Salah satu teman Chi Soo berkata, "Yah, dia memang benar-benar seorang Pangeran. Pangeran yang di pagi hari membuat seorang gadis terpesona."

"Apa kau ingin berkencan denganku, Oppa?" tanya Eun Bi.
"Huh?"
"Atau tidak." lanjut Eun Bi. 
Chi Soo tersenyum, "Memanggilku oppa memang tidak masalah bagiku. . . Tapi aku tidak bisa berkencan denganmu."
Chi Soo mengerlingkan matanya, dan ia lalu pergi meninggalkan Eun Bi. 
Belum puas membuat Eun Bi patah hati, Chi Soo malah menambah pesonanya. "Selamat tinggal. Hari ini kau cantik." 
Chi Soo tersenyum, efek kerlingan mata Chi Soo buat Eun Bi semakin terpuruk... 

Chi Soo dengan formasi ketampanan teman-temannya, memasuki wilayah sekolah.

"Hei, siapa dia? Apa kau mengenalnya?" tanya teman Chi Soo.
Chi Soo menjawab dengan cuek, "Hanya kotoran yang aku injak kemarin."
"Lalu mengapa kau memegang kotoran?"
"Dia memanggilku Oppa! Insentif bukan." jawab Chi Soo. 
"Oppa? Dia tidak memakai seragam sekolah ini. Dimana sekolahnya?" tanya yang lain.
"Kita terlambat. Ayo, kita lari saja." Kim Doo berlari dari formasi.
Chi Soo langsung berkata, "Hei,  Kim Doo! Pernahkah kau melihat seorang pemilik perusahan berlari di perusahaannya sendiri? Haruskah aku berlari sepert anak-anak lainnya?"
Kim Doo terdiam, ia mengangguk-angguk.
"Tetap jaga formasi." lanjut Chi Soo. 
Dan taraaaa...

Keren deh liat formasi mereka, auranyaa ituuuu.. 
Berasa balik lagi pas nonton BBF..

Eun Bi semakin galau gara-gara Chi Soo.

Ia bahkan engga mendengarkan instruksi yang diberikan oleh guru tetap di sekolah itu.. 

Guru tetap di sekolah itu memperkenalkan Eun Bi dan guru training yang lainnya, "Ijinkan aku memperkenalkan Guru yang mulai hari ini akan mengadakan praktek mengajar sementara di SMA Cha Sung. Dalam kesempatan ini..."
Eun Bi benar-benar galau, semua ucapan instruktornya engga ia dengarkan.
Dong Joo mengantar Eun Bi ke ruang kelas Eun Bi.
"Apa sesuatu terjadi?" tanya Dong Joo yang heran melihat Eun Bi berubah gugup. "Lalu kenapa kau menggigiti kukumu! Jorok sekali!"
"Hei, Kang Dong Joo. Berapa total murid yang ada disini?" tanya Eun Bi.
"SMA khusus untuk Pria Cha Sung ini memiliki total murid sekitar 1209" 
Eun Bi menghitung, perbandingan antara jumlah murid dengan kesempatannya untuk bertemu Chi Soo. Yang pasti, Eun Bi engga berharap untuk bertemu dengan Chi Soo. Bodoh banget, kalau Eun Bi sampai bertemu lagi dengan Chi Soo, mau ditaruh dimana muka Eun Bi.

"Jadi kemungkinan untuk bertemu dengan siswa itu adalah satu berbanding 1209 orang murid. Cukup kecil. Benar, tidak akan mungkin. Tunggu, bukan, bukan, bukan! Ada yang berbeda. Dan aku memiliki 3 kelas hari ini, jadi..:? ! Peluang siswa SMA itu ada dikelas ku menjadi 1:33... 33... 33... "
Eun Bi mengira kalau hari ini adalah hari peruntungan terburuknya, karena ia menemukan banyak angka tiga. "Tiga adalah angka sial!" keluh Eun Bi.
Eun Bi memasuki kelas dengan hati-hati, barang kali ia bertemu dengan Chi Soo.

Instruktur memperkenalkan Eun Bi di depan kelas. "Baiklah, dia adalah guru sementara di sekolah kita,  Yang Eun Bi. . . "
Anak-anak di kelas bersorak melihat Eun Bi. Guru praktek sementara yang cantik, begitu kata mereka mengomentari Eun Bi. 
Hal yang pertama kali harus Eun Bi lakukan ADALAH..
Mendeteksi ruangan kelas dengan mata supernya, apa makhluk yang bernama Chi Soo ada di kelasnya juga hari ini..

Dan hasilnya, Eun Bi tersenyum senang, karena kelasnya bersih dari Chi Soo.

"Ya. Halo, namaku Yang Eun Bi." Eun Bi memperkenalkan dirinya.
"Manisnya." puji yang lain.
Mendengar hal itu, Eun Bi semakin melembutkan suaranya, "Ini adalah pengalaman pertama kali bagiku, jadi aku rasa aku tidak bisa sempurna dan banyak hal yang belum aku ketaui."
Eun Bi menahan tawanya..

Dan yap!
Belum sempat Eun Bi melanjutkan kata-katanya, formasi BBF Chi Soo memasuki kelas satu persatu.

Dan parahnya, satu persatu dari mereka, pertama kali melihat Eun Bi langsung berkata, "Oh, kotoran itu." 

Dan sampai akhirnyaa.. 

Cute Chi Soo memasuki kelas, dengan semuaaaa kilauannya..



Guru-guru prakte berkumpul dan saling menceritakan tentang suasana mengajar di kelas mereka, "Murid-murid tingkat satu memang begitu manis. Guru Yang, bagaimana murid-murid di kelasmu?"
Eun Bi mengangkat wajahnya dengan kehororan.. "Kelasku? Kelasku. . . "

Flashbacknya dimulai :
Apa yang terjadi saat Chi Soo memasuki kelas? Jelas, wali kelas dan instruktur Eun Bi langsung menghampiri Chi Soo dan menanyakan kabarnya, kabar perusahaan dan kabar ayahnya..
"Apa aku harus menyapa yang lain?" tanya Chi Soo seraya berjalan ke depan kelas. 
Chi Soo memperkanlkan dirinya, "Namaku Cha Chi Soo. Aku murid pindahan.  Dan jangan merasa terintimidasi olehku. Kalian semua bisa memanggilku dengan Cha saja. Atau. . . "
Chi Soo memutus kata-katanya lalu menatap ke arah Eun Bi..

"Kau juga bisa memanggilku Oppa." 
Flashbacknya berakhir.

"Bagaimana murid di kelasmu? Mereka manis kan?" tanya guru yang lain.
Eun Bi kesal berat, "Mereka manis. . . Mereka sangat manis, aku jadi ingin menggigit mereka."
Eun Bi menggigit bibirnya sebagai pelampiasan. "Aku ingin menggigit mereka dengan keras. . ."
"Guru Yang, bibirmu berdarah." ucap guru yang lain.

Karena penasaran dengan posisi Chi Soo, Eun Bi bertanya pada Dong Joo yang merupakan guru tetap di sekolah itu. "Apa Cha Chi Soo bodoh itu memiliki posisi yang sangat penting?"
Dong Joo menjawab dengan antusias seraya mengobati luka di bibir Eun Bi-luka bekas gigitan Eun Bi sendiri. "Dia bukan bodoh tapi lebih tepatnya seperti Prince! Dia putra tunggal dari Cha Sung Group."
Eun Bi terkejut mendengar hal itu.. "Cha Sung?! Cha Sung Group yang merupakan brand ternama seperti Cha Coffee dan Cha Donald Burgers?"
"Kenapa bertanya jika kau tau? SMA Cha Sung ini adalah milik Cha Sung."
"Apa? !"
"Kau datang kesini tanpa mengetahui hal semacam itu? Apa kau pikir panggilan Pangeran yang diberikan padanya itu tidak memiliki alasan?" tanya Dong Joo.
"Pangeran Hwan Oong yang ada dalam buku-buku sejarah, kan?" terka Eun Bi.
"Ya, putra dari Kaisar. Ayahnya adalah Pemilik Perusahaan makanan elit di negara kita. Dia dikaruniai wajah dan tinggi diatas rata-rata. Dia lahir begitu saja dan memiliki semua kelebihan itu, jadi dia bisa bersenang-senang menikmati semua yang ia punya. Jadi selama kau bertugas sebagai guru, pastikan kau berhati-hati. Perlakukan dia seperti Raja!" Saran Dong Joo.
Saking kesalnya, Eun Bi menggigit bibirnya lagi, sampai berdarahlah bibir itu.


Kecute-an Eun Bi, buat beberapa murid cowok tingkat satu menyukainya.
"Guru!" panggil mereka.
"Halo!" jawab Eun Bi.
"Guru, apa kau punya pacar?"
"Tidak." jawab Eun Bi. 
"Guru tidak punya pacar. Kenapa tidak? Kenapa? Kenapa?"
Eun Bi menjawab, "Aku terlalu sibuk belajar jadi tidak sempat untuk berkencan."
"Adakah yang mengajakmu kencan? Kau sangat cantik."
"Omo. . . "
"Dia menyukaimu, Guru! Dia bilang mau berkencan denganmu." ucap salah satu murid.

"Anak-anak tetaplah anak-anak." Eun Bi terkekeh melihat tingkah anak didiknya. 
Dan pada akhirnya, Eun Bi bertemu lagi dengan Chi Soo



"Chi Soo-kun. Ini suatu kebetulan , bukan? Bertemu lagi seperti ini?" ucap Eun Bi.
"Benar. Aku tidak tahu kalau kau seorang intern di sekolah kami." jawab Chi Soo.
"Intern?" tanya Eun Bi.
"Oh maksudku guru praktek." jawab Chi Soo.


Eun Bi mengikuti Chi Soo, dan ia mencoba menjelaskan tentang kejadian beberapa waktu lalu..


"Tapi, apa ada sesuatu yang ingin kau katakan padaku?" tanya Chi Soo pada Eun Bi.
"Ya. Chi Soo-kun, pertanyaanmu sangat bagus. Aku yakin ada kesalahpahaman yang perlu diluruskan antara Chi Soo dan aku sebagai guru.. Kita harus memperjelasnya agar menghentikan kesalahpahaman ini." jawab Eun Bi.

"Kesalahpahaman apa?" Chi Soo berpikir. Dan menemukan jawaban. "Jadi. . . Ahh, Tentag kau yang mengira kalau aku adalah seorang mahasiswa? Atau karena kau memanggilku Oppa? Dan juga. . . Saat kau mengajakku berkencan..."
Eun Bi menghentikan kata-kata Chi Soo...


"Benar itu." jawab Eun Bi.
"Jadi kau sangat memikirkannya?" tanya Chi Soo yang turut prihatin. haha.. "Jangan khawatir. Karena gosip ini sama sekali tidak akan tersebar."
"Apa kau serius?" tanya Eun Bi.


Chi Soo menjelaskan dengan sejelas-jelasnya.. "Ini bukan hal besar. Aku bukan anak kecil. Kenapa aku menyebarkan hal semacam itu? Aku sama sekali tidak mengingat hal yang terjadi di masa lalu. Jadi jangan khawatir tentang hal itu dan berkonsentrasilah dalam mengajar. Aku dengar bahwa sulit bagi guru praktek sepertimu untuk menjadi guru tetap sekarang ini."
"Benar." Eun Bi mengangguk cepat. 
"Kompetisi semakin buruk dan mereka tidakl agi memperkerjakan banyak guru olahraga. Semangat, Guru! Sekolahku bukan sekolah seperti itu. Di saat kau berusaha sekeras mungkin dalam situasi apapun. . . Kesempatanmu akan datang." Chi Soo mencoba menyemangati Eun Bi.
"Terima kasih, Chi Soo!"
"No Problem!" Chi Soo tersenyum. "Kalau begitu, semoga sukses."
"Ya, terima kasih. Sampai jumpa! Hati-hati!"
Cute moment. XD

"Perasaan aneh apa ini? Umm bagaimanapun, ini berhasil." Eun Bi mengikuti cara Chi Soo berbicara. "No Problem."
Tanpa sengaja, Eun Bi bertemu dengan pelatihnya di Gym itu.
"Aku dengar kau dipecat sebagai pelatih voli. Dan kau masih mengajar sebagai guru olahraga." ucap Eun Bi.
"Bodoh! Boleh saja mereka bilang aku guru tetap disini tapi sebenarnya aku hanya sebagai guru sementara. Ini semua karena kesalahanmu, bodoh!" pelatih itu adalah mantan pelatih voli Eun Bi.
"Kenapa semua ini jadi salahku?!" Eun Bi protes. 
"Jika bukan karena insiden itu, sekarang aku pasti sudah menjadi pelatih besar!" ucap pelatih.
"Apa hubungannya dengan semuanya itu?!"
"Saat itu kaulah Kim Yuna di bola voli! Lompatan Eun Bi yang lebih baik dari pada putaran spiral milik Yuna! Kau sudah datang kesini. Mampirlah ke tempat ayahmu." ucap pelatih.
Kepala sekolah memanggil Chi Soo. Masalahnya karena Chi Soo membawa mobil ke sekolah, dan itu melanggar aturan sekolah.

"Jadi ini adalah hari pertamamu. . . Tapi tentang mobil itu. . Chi Soo mengemudi ke sekolah." kepala sekolah berbicara dengan hati-hati. "Sepertinya kurang begitu baik untuk murid sekolah "
"Jadi aku tidak boleh menyetir sendiri, begitu? Tapi mobilku itu berbeda. Bahkan jika macet parah seperti di Manhattan, aku tetap menyetir mobil sendiri." jawab Chi Soo.
"Tapi masalahnya adalah jika seorang murid datang ke sekolah dengan mengemudi. . . . Aku rasa hal itu terlalu berlebihan." kata kepala sekolah..
Chi Soo masih bersikukuh agar tetap membawa mobil ke sekolah, tapi apa hasilnya nanti?

Bersambung... Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 2 part 2

Watch Full Length : High Definition


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen