Dienstag, 17. Januar 2012

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 12 part 1

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 12 part 1

















Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 12 part 1 :
"Perasa yang sempurna? Apa itu?" tanya Chi Soo.
Gang Hyuk menjelaskan, "Sebuah kemampuan yang hanya bisa dimiliki seorang koki."
"Benarkah? Apa itu hal yang bagus?" Chi Soo was like oh yeah, of course that's me. I am perfect. hhaah.. cool chi soo.
"Iya. Aku juga punya perasa yang sempurna. Choi Chi Soo." jawab Gang Hyuk.
"Sudah kubilang, Cha Chi Soo!" Chi Soo kesal.
"Jadi kalau aku punya perasa itu, apa aku bisa membuat ramen yang enak?" tanyanya lagi.
"Bukan hanya ramen, tetapi berbagai macam makanan yang kau inginkan pun bisa kau buat." jawab Gang Hyuk.
"Apa? Perasa sempurna itu sehebat itu?" tanya Chi Soo.
"Cha Chi Soo, lidahmu adalah lidah yang tidak dimiliki orang lain. Ini garis darah keturunan seorang koki." Jawab Gang Hyuk.
Chi Soo menyombongkan dirinya, that's chi soo.. "Kurasa memiliki darah itu tidak ada gunanya buatku. Yang aku butuhkan hanya darah penguasa ini."
"Tetapi, kenapa tiba-tiba kau ingin belajar membuat ramen?" tanya Gang Hyuk.
"Istrimu. . . sudah kubilang aku akan memilikinya." jawab Chi Soo.
Mendengar hal itu, Gang Hyuk lalu pergi meninggalkan Chi Soo.
"Dia kenapa? Pergi begitu saja. Aku pikir, lidahnya hanya di berikan padaku."
Sebelum tidur, Gang Hyuk mengenang ibunya. Ia memperhatikan foto ibunya, Gang Hyuk bergumam, " Tapi ternyata kau memberikan segalanya pada anak itu juga. "
Gang Hyuk tau hal yang sebenarnya kalau dirinya adalah Chi Soo adalah bersaudara.
Pagi harinya...

Chi Soo bangun pagi-pagi sekali,
"Apa ini? Chi Soo, kenapa kau pergi sepagi ini?" tanya Ayah Chi Soo.
"Karena aku tidak boleh terlambat. Aku pergi." jawab Chi Soo pergi begitu saja.
"Hei! Dia bilang apa? Tidak boleh apa?" tanya Ayah Chi Soo pada manger Koh.
"Ter. . . lambat, katanya." jawab manager Koh.
"Bocah bandel itu, benar-benar sudah bukan dirinya." jawab Ayah Chi Soo.
Di tempat Gang Hyuk dan Eun Bi,
Mereka tengah menikmati sarapan mereka.

Sampai akhirnya, Chi Soo datang. "Cha Chi Soo! Kau ada apa pagi-pagi di sini?" tanya Eun Bi.
"Apa maksudmu? Aku datang karena merindukanmu. Sepanjang malam aku merindukanmu. Kenapa kau tidak menjawab teleponku?" tanya Chi Soo.
Gang Hyuk mengejek Chi Soo.

Sedangkan Hyun Woo dan Ba Wool hanya memperhatikan.
"Karena aku sudah melihatmu, itu sudah cukup." jawab Chi Soo seraya tersenyum manis.
Tiba-tiba, Chi Soo mencium bau yang sangat menyengat, "Kalau bisa, makanlah sarapan yang tidak berbau menyengat. Kenapa pagi-pagi begini makan doenjang?"
"Omong kosong apa itu? Mana ada doenjang di sini?" jawab Ba Wool.
"Sudah pasti ini doenjang." ucap Chi Soo sebelum ia pergi.
"Tidak ada doenjang di sini."
Tapi kemudian, Eun Bi menyadari sesuatu. Ia mencium bau nafasnya sendiri.
Apa mungkinnn. . . Aku makan bibimbap semalam, dan mencampurnya dengan banyak doenjang. Bagaimana bisa bocah itu menciumnya?" gumam Eun Bi.
"Dia bukannya anjing. Dia bisa menciumnya." ejek Ba Wool.
"Karena Lidah Chi Soo adalah rajanya perasa." jawab Gang Hyuk.
Gang Hyuk membantu Eun Bi mengurusi jemuran mereka.
Sweet Gang Hyuk.
Come come,, be my husband Gang Hyuk-ah.. XD

"Perasa yang sempurna? Tidak mungkin! Bagaimana bisa Cha Chi Soo punya kemampuan seperti itu? Dia bahkan tak bisa membuat ramen. Kecuali kalau itu sesuatu yang bisa dibeli dengan kartu kredit." Eun Bi engga percaya dengan kemampuan yang dimiliki Gang Hyuk.
"Mungkin saja kalau dia terlahir dengan anugerah itu. Atau. . . Dia mewarisinya dari seseorang. Mewarisinya?" jawab Gang Hyuk.
Eun Bi lagi-lagi teringat sesuatu, "Ngomong-ngomong, ada yang ingin kuperlihatkan padamu."

Eun Bi kesulitan untuk mengambil album foto yang berada di bagian lemari paling atas.
Dengan Coolnya, Gang Hyuk membantu Eun Bi.

"Kenapa? Aku kelihatan keren lagi?" tanya Gang Hyuk sesaat setelah ia membantu Eun Bi.
"Iya." jawab Eun Bi, ia menggaruk-garuk bagian dagunya.
Eun Bi memperlihatkan album kenangan milik ayahnya.
Ia menunjukkan foto ibu dan Ayah Gang Hyuk.

"Ibumu. Ayahmu. Iya. Sesekali ayahku membicarakan itu. Katanya dia kesepian karena berada sendirian di Jepang. Tetapi melihat orangtuamu yang begitu dekat, dia merasa lebih kesepian lagi." ucap Eun Bi.
"Dia mengatakan itu?" tanya Gang Hyuk. "Aku yakin keseksian istriku, diwarisi dari garis darah keturunanmu." puji Gang Hyuk.


"Yang benar saja. Dia seharusnya memberiku kemampuan membuat ramen sepertimu. Tetapi dia malah menurunkan temperamennya." jawab Eun Bi.
"Karena itulah anak kita nanti akan sempurna." ucap Gagn Hyuk.
"Setelah dipikir-pikir, kita berdua yatim piatu yang dewasa. Kapan ibumu meninggal?" tanya Eun Bi.
"Saat umurku tahun. Tapi dia menanggung sakitnya untuk waktu yang lama. Dokter mengatakan padanya bahwa dia tidak akan berhasil melewati setahun. Setelah dia datang ke Jepang, dia hidup selama tahun." ungkap Gang Hyuk.

"Datang ke jepang?" tanya Eun Bi. "Sebelumnya dia dimana?"
"Korea." jawab Gang Hyuk.
Di sekolah, Ba Wool mencoba memperingati Chi Soo untuk menjauh dari Eun Bi.

"Kau memanggilku lebih telat dari yang kuperkirakan. Belakangan ini. . . Kau pasti sangat sibuk bermain dengan Hyun Woo." sapa Chi Soo.
"Noona. . . mengatakan jika aku berkelahi denganmu sekali lagi. . . Dia benar-benar akan marah, makanya aku menahannya." jawab Ba Wool.

"Menahan apa? Bersyukurlah karena kau jadi mendapatkan Yoon So Yi untukmu sendiri." jawab Chi Soo.
"Cha Chi Soo. Apa maksudmu? Maksudmu apa melakukan ini pada noona? Kalau kau cuman bermain-main, kalau begitu segera hentikan! Dan kalau kau berpikir ingin balas dendam, hentikan sekarang juga!" geram Ba Wool.


Gang hyuk sebisa mungkin menjelaskan perasaannya, "Aku tidak bermaksud untuk bermain-main, atau balas dendam. Aku hanya. . . Tidak memikirkannya. Kalau aku tidak melihat wanita itu. . . pikiranku jadi kosong, dan aku tidak bisa melakukan apapun. Tapi, giliran aku melihat wanita itu, pikiranku malahan jadi kosong juga, dan aku tidak bisa melakukan apapun."

"Karena wanita itu, aku jadi tidak bisa memikirkan apapun." ucap Chi Soo.
"Apa-apaan ini. . . Ini seperti yang aku rasakan ketika aku melihat Yoon So Yi. Kau! Segera pergi ke rumah sakit!" suruh Ba Wool.
"Aku sudah pergi. Aku sudah di tahap yang kelima. Tahap penerimaan diri. Karena itulah, aku berusaha melakukan yang terbaik. Dengan intern." jawab Chi Soo.

"Apa? ! Apa kau gila? Sadarlah, Cha Chi Soo! -Kau itu dewa. -Memangnya dewa tidak bisa menyukai manusia? Tentu saja tidak bisa! Dewi atau malaikat. . . adalah orang yang seharusnya kau suka!" jawab Ba Wool. "Sadarlah, bocah! Perasaan noona bahkan bukan manusia. dia itu beruang!"
"Kenapa? Kenapa aku tidak bisa? Bahkan ayam gila ini menyukai lili putih." jawab Chi Soo.
"Tetapi kau tidak bisa melakukan ini!"
"Tidak, Trims. Aku akan melakukannya juga."
Ba Wool akhirnya berkata, "Baiklah! Kalau menurutmu kau bisa melakukannya maka coba saja. Noona bukan tipe orang yang dapat menerimamuhanya karena apa yang kau lakukan. Ini karena kau bukan tipe noona."
"Mungkin saja. . . Ini sudah melewati style pria yang dia sukai. Aku juga tidak menemukan intern menjadi style ku."
Eun Bi bertemu dengan para ibu pengantar sayuran

"Aku minta maaf, hari sedingin ini aku membuatmu semua datang kesini." ucap Eun Bi.
Ibu-ibu menjawab, "Ayolah, ini bukan masalah besarBahkan jika ini dingin, tentu saja kita pasti datang! Tentu! Entah itu hujan atau salju, ayahmu datang ke panti asuhan setiap minggudan membuatkan anak-anak ramen."
"Terima kasih."
Kemudian Hyun Woo datang.
"Guru!" panggil Hyun Woo.
Eun Bi bangga sekali di sebut guru di depan para ibu pengantar sayuran. "Hai, Hyun Woo, Kau pulang lebih awal."
"Karena kita membuat kimchi hari ini, aku pulang lebih awal. Guru."
"Aku dengar kau telah mempersiapkan ujian mengajar?" tanya salah satu ibu pengantar sayur.
"Saat aku jadi guru magang, dia adalah ketua kelasnya." jawab Eun Bi.
Engga berapa lama kemudian, Ba Wool datang, "Noona!"
"Hai, Ba Wool." sapa Eun Bi.
"Kau punya adik laki-laki?" tanya mereka.
Eun Bi menggeleng, "Tidak. Dia hanya seperti adik yang kukenal yang tinggal bersamaku."
Beberapa detik kemudian, Gang Hyuk datang, "Istriku!" panggil Gang Hyuk.
"Kau sudah menikah? Kapan?" tanya para ibu pengantar sayuran.
"Tidak! Ini. . . " Eun Bi bingung harus menjawab apa.
"Aku minta maaf. Entah bagaimana, kami pada akhirnya hidup bersama." jawab Gang Hyuk.
"Apa mungkin, kau hamil? Kau pasti hamil! Perutmu menggelembung!"
Chi Soo engga mau kalah, ia langsung menghampiri Eun Bi dan merangkulnya.
"Sayang!" panggil Chi Soo pada Eun Bi.
"Sekarang, siapa pria ini?" tanya para ibu itu.

"Aku sayangnya, kekasihnya cintaku." jawab ChI Soo.
"Jadi, Mantan muridmu, dan seorang adik yang kau kenal, dan bahkan suami dan kekasihmu hidup bersama di rumah yang sama?" tanya para ibu itu dengan heran.

Gang Hyuk dengan bangganya menjawab, "Mari kita bilang, kami adalah keluarga generasi baru."
Eun Bi kesal. Ia berlari meninggalkan Gang Hyuk, Chi Soo, Ba Wool dan Hyun Woo.

"Tetapi dia hanya tidur denganku." ucap Gang Hyuk pada akhirnya.
Ba Wool menemani So Yi berlatih balet.
"Nikmati saja. Kenapa begitu serius?" tanya So Yi.
"Apa? Nikmati? Hei, ada hal yang lain yang bisa aku nikmati. Kalau aku Ayam Gila, Cha Chi Soo adalah ayam sakit. Bocah busuk itu sudah tidak waras dan malah menggoda Noona." Ba Wool geram.
So Yi mendekati Ba Wool, "Ba Wool. . . Buat Chi Soo, guru itu hanya penghentian sementara. Seperti sendalmu. Seseorang yang mengenakan hak tinggi, akan menggunakan sendal untuk sementara, untuk beristirahat."
So Yi menjelaskan dengan lembut, "Ba Wool, dengar yah. Siapapun bisa menggunakan sendal kan? Namun, tidak semua orang bisa menggunakan sepatu baletku. Ini sama halnya. Kau pikir Chi Soo bisa pergi jauhdengan guru yang seperti sendal? Sebelum jauh, dia pasti melepaskannya."
Ba Wool mendengarkan dengan saksama. haha.a. =D
"Chi Soo adalah seseorang yang harus menggunakan sepatu yang cocok dengan kakinya. Dia berbeda denganmu, yang berlari sana sini menggunakan sepatu beginian." Ungkap So Yi.
"Apa? Terserahlah! Jadi kau mau bilang kalau si busuk itu kembali, kau akan menerimanya?"
"Kau sudah tahu. Bahwa Chi Soo adalah tangan kiriku" jawab So Yi.
Ba Wool lalu mendapat telepon dari Eun Bi, dan seperti biasa, So Yi merasa cemburu saat Ba Wool berbicara atau beriteraksi dengan Eun Bi.

"Siapa?" tanya So So Yi.
"Eun Bi noona. Noona bilang kami akan membuat kimchi, jadi harus segera kesana!" jawab Ba Wool.


"Kim Ba Wool! Maksudmu, kau mau tinggalkan aku sendiri untuk pergi ke guru itu? Kau, apa yang sekarang ini kau lakukan? Kau, menyukai guru itu?" So Yi kesal.
"Iya! Aku suka sama dia! Kau suka sama Chi Soo dan kau suka sama aku. Bagaimana denganku? Aku tidak boleh melakukannya juga? Ba Wool si 'Kanan' dan Chi Soo si 'Kiri', yang kau bicarakan setiap hari. Ini sama halnya dengan keadaanku! Eun Bi di 'Depan' dan So Yi di 'Belakang'!" jawab Ba Wool.
Ba Wool selalu ngebawa beruang. cute =D
"Aku, berjalan meninggalkan Yoon So Yi. Yoon So Yi, jadi marah kapanpun Noona muncul." pikir Ba Wool, ia menyadari kalau So Yi merasa cemburu karena Eun Bi.
Mulailah mereka membuat Kimchi.

"Karena istri sekarang sudah jadi wanita murahan, bibi-bibi itu sudah pergi. Dengan begitu, semua ini jadi tugas kita. Dalam membuat kimchi, kuncinya adalah mengurus kubis dan bumbunya. Karena itulah kita akan menggunakan cara yang paling cerdas dan adil, adalah. . . memainkan batu, gunting dan kertas." Gang Hyuk memberikan instruksi.
"Aku tidak akan melakukannya, jadi jangan masukkan aku." jawab Chi Soo.
"Kalau begitu, kita tidak perlu bermain batu, gunting, dan kertas. Istri dan aku akan berada dalam tim yang sama, dan kalian berdua di tim lainnya." jawab Gang Hyuk.
"Aku tidak mau! Ayo lakukan. Batu, kertas, gunting! Batu, kertas, gunting!" jerit Chi Soo.
Mereka mengundi siapa yang bekerja dengan siapa dengan menggunakan gunting kertas dan batu.


Gang Hyuk satu kelompok dengan Eun Bi. Chi Soo tersingkirkan. ke ke ke...
"Yah, baik. Kalau begitu, yang gunting mengurus kubisnya. Dan batu yang mengurus bumbunya. Meskipun batu kekurangan satu orang, tapi kau dan aku bisa kerja bersama. Kelihatannya menyenangkan, bukan?" ucap Gang Hyuk pada Chi Soo.

Engga berapa lama kemudian, So Yi datang. "Aku ingin membantu membuat kimchi juga."
"Baiklah! Kalau begitu, Lili Putih Jalang berada di tim kami." jawab Gang Hyuk.
"Lili Putih Jalang?" tanya yang lain.
"Bukankah namanya Lili Putih Jalang? Dan nama keluarganya adalah Putih. Istriku selalu memanggilnya seperti itu. Lili Putih Jalang. . . " jawab Gang Hyuk.
"Kapan aku ngomong begitu?" ucap Eun Bi.
Dong Joo dan pelatih pun ikut membantu membuat kimchi..
Bekerjalah mereka membuat kimchi.
Dong Joo memperhatikan para pria yang sibuk dengan sayuran mereka. "Ini seperti taman bunga!"
"Apa yang akan kau lakukan? Bunga mana yang akan kau pilih? Bunga matahari? Atau bunga mawar?" Tanya Dong Joo pada Eun Bi.
Gang Hyuk sebagai bunga matahari.
Chi Soo bunga mawarnya..
sweet..
"Pastinya bunga matahari! Seorang wanita. . . perlu bertemu pria yang hanya akan melihat pada dia. " jawab pelatih.
"Kau pasti sudah jadi Cinderella, sunbaenim. Kalau kau tidak benar memetik mawarnya, kau akan berdarah. Bagaimana dengan bunga matahari, sudah sejauh mana kau dengannya?" tanya Dong Joo.
"Kau ini ngomong apaan? Kami sudah berpegangan tangan, tapi, aku tidak tahu. Meskipun aku merasa gugup, tapi itu bukan tsunami. Itu seperti, ombak yang lembut?" jawab Eun Bi.

"Ombak itu sudah cukup! Bahkan setelah kau meraihnya seperti ini, dan tidak ada perasaan, maka kau baik-baik saja." ucap Dong Joo seraya meraih tangan pelatih.
Saat menggenggam tangan pelatih, Dong Joo merasa gugup.
Dong Joo fall in love dengan pelatih
=D

Eun Bi menyuapi Hyun Woo, untuk menanyakan rasa makanan yang ia buat.
"Asam tidak?" tanya Eun Bi pada Hyun Woo.
Dengan manisnya, Hyun Woo menggeleng. "Tidak tahu. Aku tidak bisa mengatakannya."
Sekarang giliran Eun Bi yang menyuapi Ba Wool. "Asin?" tanya Eun Bi pada Ba Wool.
Ba Wool juga menggeleng. "Tidak tahu. Coba lagi."
So Yi cemburu melihat Ba Wool dengan Eun Bi.
Dengan sengaja Eun Bi melewati Chi Soo.
Ia malah memberikan suapan pada Gang Hyuk. haha.. poor Chi Soo.

"Sepertinya perlu ditambah serbuk cabe lagi." jawab Gang Hyuk.
Gang Hyuk mengejek ChI Soo.


Karena kesal, Chi Soo menemui Eun Bi.
"Kenapa kau hanya memberi kimchi lobak sama Bawang dan aku tidak? Aku juga disana, tetapi kenapa kau tidak memberiku? Kau juga kasih ke Woo Hyun Woo dan Kim Ba Wool, tetapi kenapa aku tidak?" tanya ChI Soo.
"Aku juga akan kasi ke kau kalau aku sudah kembali." jawab Eun Bi.
"Tidak berikan padaku sekarang." ucap Chi Soo. Ia mengemut tangan Eun Bi yang penuh dengan bumbu kimchi.
Chi Soo merasakan rasanya.
"Menurutku kau perlu menambahkan garam." jawab Chi Soo begitu saja.
Sedangkan Eun Bi, ia benar-benar gugup.
"Kenapa aku begitu sulit bernafas? Ini sangat aneh. . Dia belum pernah membuatku merasakan ini sebelumnya, tetapi kenapa aku seperti ini lagi? Dan kenapa wajahku panas sekali? " ucap Eun Bi pada dirinya sendiri.
"Sadarlah.. sadarlah.." ucap Eun Bi seraya menepuk-nepuk pipinya.
Bersambung.. Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 12 part 2

Watch Full Length : High Definition


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen