Donnerstag, 5. Januar 2012

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 1

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 1













Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 1




Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 1 :
Eun Bi berbicara dengan Jaeho, mantan kekasihnya.

"Mengenai kematian ayahmu, aku baru saja mendengarnya. Kenapa kau tidak menghubungiku?" tanya Jaeho yang peduli pada Eun Bi.
"Bagaimana bisa aku menghubungimu? Hubungan kita sudah berakhir. Yang berakhir hanya cinta kita, tetapi bukan berarti persahabatan kita juga berakhir" jawab Eun Bi.

"Mengatakan kata-kata inimungkin menurutmu akan terdengar memalukan. . . Bagiku kau lebih daripada seorang pacar." jawab Jaeho. "Yang di toko. . . Pacarmu itu. . . Kau tidak benar-benar tinggal bersamanya, kan?"
"Entahlah. . . Aku pikir ini bukan urusanmu." jawab Eun Bi. 
"Ah, benar. Maaf. Aku minta maaf. Tapi, kerjaannya apa?" tanya Jaeho..

Eun Bi, Gang Hyuk, Hyunwoo dan Ba Wool menonton tv bersama.. 
Whoaa. selalu gemes liat tingkah clumsynya Hyunwoo. Hahaha.. manis...

Ba Wool masih penasaran dengan hubungan Eun Bi dengan Chi Soo. "Sebenarnya apa hubunganmu dengan Cha Chi Soo? Bagaimana bisa kau jadi milik?"
Gang Hyuk dan Hyun Woo sibuk mengomentari acara tv yang mereka tonton, tapi telinga mereka masih mendengarkan apa yang Eun Bi dan Hyun Woo bicarakan.


"Noona berutang sama dia? Baiklah, karena suatu alasan, kalianberdua harus berakting bersama. Tapi kenapa! Kenapa kau harus bersama bocah itu! Noona, apa mungkin. . . Kau dan Cha Chi Soo benar-benar. . . sungguh ada yang terjadi antara kalian berdua?" tanya Ba Wool.
Eun Bi masih engga juga menjawab pertanyaan Ba Wool. 
"Noona, jangan-jangan mantan pacarmu itu. . . apa ini karena dia sudah menguasaimu?" terka Ba Wool.

Eun Bi kesal, ia memukul Ba Wool. "Apa aku anak kecil? Usiaku setengah dari lima puluh! Kau pikir aku akan peduli dengan mantan pacar di usiaku?"
Eun Bi menelpon Dong Joo. "Sunbaenim, menurutmu ini masuk akal? Dia sudah begitu terhadapmu, namun kau masih menyukainya? Kau masih memiliki perasaan pada si brengsek itu?"
"Bukannya aku masih memiliki perasaan padanya. . . " jawab Eun Bi.
"Jika kau tidak memiliki perasaan. . . . . . memangnya masuk akal bila kau peduli dengannya? Inilah sebabnya ada pepatahkau harus memadamkan seluruhnya, Sunbaenim. Mengerti? Jangan pernah melihat blog-nya!" bentak Dong Joo.
"Hei! Memangnya kau menganggapku orang seperti apa! Kenapa aku mau melihat blog-nya? Kenapa?!!" jawab Eun Bi.

Tapi beberapa detik kemudian..
Eun Bi membuka blog milik Jaeho.

Eun Bi penasaran dengan status yang dibuat Jaeho di blognya.
Jaeho menulis, "Aku masih......."

Tiba-tiba Gang Hyuk datang mengagetkan..

"Tolong ketuk pintu sebelum kau masuk ke kamar seseorang." kata Eun Bi.
"Apa enaknya mengetuk sebelum masuk? Istri, kau juga. . . . . . bukankah lebih menyenangkan masuk tanpa mengetuk?" jawab Gang Hyuk. 
Gang Hyuk datang menghampiri Eun Bi hanya untuk mengagetkannya.. 

Setelah Gang Hyuk pergi, Eun Bi mengenang saat ia masih berpacaran dengan Jae Ho.

Flashbacknya dimulai...
Jae Ho dan Eun Bi belajar bersama..

"Jae Ho. Aku, apa artinya bagimu?" tanya Eun Bi.
"Ramen?" jawab Jae Ho.
"Ramen?"
Jae Ho menjelaskan, "Jadi seperti. . . aku dapat melihatmu setiap saat. Sangat universal seperti itu. . . Sama seperti lagu ini. Jadi, kau selalu ada di hadapan mataku. Begitulah artinya."
Dan lagu yang dimaksud Jaeho pun dimainkan.

Bergenggaman tanganlah mereka...

Dan Eun Bi semakin jatuh hati pada Jae ho saat itu.
Flashbacknya berakhir..

Chi Soo dalam keadaan good mood pagi ini.

"Good morning, Ayah!" sapa Chi Soo.
"Ya. Good morning juga buatmu. Hei. Hari ini kau masih akan pergibekerja paruh waktu di toko ramen itu?"tanya ayah.

"Tentu saja, Ayah! Karena toko itu, tidak bisa tanpa aku. Nikmati makanmu. Aku pergi dulu." pamit Chi Soo. 
Sang Ayah pun senang melihat perubahan mood Chi Soo.
"Sepertinya suasana hati Cha Chi Soo sedang baik. Dia manggil "ayah, ayah" dua kali. Sepertinya aku sudah benar-benar mengalahkan orang itu." ucap Ayah Chi Soo.
"Yang Anda maksud dengan "orang itu"?" tanya asistennya. 
Yay, yang dimaksud ayah Chi Soo adalah PORORO. "Orang itu. Yang hidungnya runcing dan berkaca mata." jawab Ayah Chi Soo.
" Ah, ya. Ya. Pororo. Anda memang sudah mengalahkan dia." jawab asisten Ayah Chi Soo.

So Yi menemani Chi Soo untuk berbelanja..

"Bagaimana menurutmu? Ini paling bagus, kan?" tanya Chi Soo, ia tengah memilih tas ransel.
"Kenapa?" tanya Chi SOo yang heran melihat sikap So Yi.
"Kau berakting seperti pacar. Bahkan jika hanya bermain-main, kau agak terlalu serius. Cha Chi Soo. Kau bahkan beli ransel yang tidak kau suka."
Chi Soo mencoba untuk menutupi perasaannya, "Jika ingin menjatuhkan dia, sebaiknya kulakukan dengan benar. Kenapa? Apa itu membuatmu khawatir?"
So Yi menjawab, " Kenapa? Apa aku harus khawatir? Karena guru magang itu? Tidak, tidak perlu."


"Tetapi aku pikir untuk standar intern itu. . . bukankah seharusnya kau merasa khawatir juga? Apa dari sudut pandang wanita, dia tidak mengesankan?" tanya Chi Soo.

"Bukan berarti dia tidak mengesankan. Hanya saja, dia semacam gadis yang membuatmu muak." jawab So Yi dengan polosnya..
Eun Bi tengah menyapu halaman tokonya. "Aku muak. Muak! Yang Eun Bi! Kenapa kau menghabiskanmalam membaca blog-nya? Jika saja kau belajar seperti itu pada saat ujian, sekarang ini kau. . . Menjadi guru." ucap Eun Bi pada dirnya sendiri. 
Kemudian, Eun Bi mendapat telepon dari Chi Soo.

"Bagaimana bisa kau begitu lama menjawab? Apa kau ingin membatalkan kontrak kita? Sekarang aku butuh melihatmu. Cepat kesini! CEPAT!" bentak Chi Soo saat ia menelpon Eun Bi. 
Chi Soo pun kembali berhalusinasi, ia melihat seorang wanita berjalan di depannya sebagai Eun Bi.
LOL.. Chi Soo yah..

"Di mana kau? Hei! Intern! Sini! Cepat, cepat! CEPAT!" teriak Chi Soo. 

Mereka bertemu.. 

Dengan sekuat tenaga...

Eun Bi mencoba memanggil Chi Soo dengan panggilan, "chagiyaaa.."
Eun Bi memeluk lengan Chi Soo.

Kenapa? Karena mantan pacarnya tengah memperhatikan mereka..

Terjadilah perbincangan dengan backsound musik "Noona nomu Yeoopoooooo.."

"Jadi kau lebih muda dari dia? Dan. . . kau seorang siswa SMA?" tanya Jae Ho.
"Namun, bahkan jika begitu. . . tidak masalah." jawab Chi Soo.
"Bagaimana bisa jadi berakhir begini? Eun Bi. Apa ini sangat sulit bagimu?" tanya Jae Ho. 

Chi Soo berbicara bijak, "Seorang pria dan seorang pria saling mencintai, apa usia jadi penghalang? Aigoo, dengan sikap kakumu itu, bagaimana bisa kau masuk Cha Sung? Siapa direktur di tempat kerjamu?" 
"Bagaimana bisa kau bertemu dengan orang ini?" tanya jaeho. 

Chi Soo lalu menjawab, "Toilet wanita. Toilet wanita? Ippeuni-ku menggulung tisu toilet di leherku kemudian menarikku. Meskipun berlangsung singkat, tapi kesan pertama penuh gairah."
"Berapa lama kalian berdua sudah bersama?" tanya Jae Ho.. 
"Beberapa hari yang lalu adalah hari jadi ke kami. Kami ke klub, dan Ippeuni-ku dengan memakai seragam voli-nya menarikan tariannya. Tarianya itu sangat mempesonaku. Itu pertama kalinya aku tahu malam bisa berlalu dengan begitu cepat." jawab Chi Soo.
"Se. . . seragam voli? Tarian?" Jaeho terkejut mendengar hal itu.
Gang Hyuk, Hyun Woo dan Ba Wool, cuma bisa mendengarkan apa yang Chi Soo, Eun Bi dan Jae Ho bicarakan...


"Kau tidak tahu? Noona-ku ini suka sekali dengan itu." jawab Chi Soo. 

Eun Bi sebenarnya kesal..

Tapi mereka malah tertawa dalam kecanggungan yang luar biasa..
LOL!!


Eun Bi kesal, ia memarahi Chi Soo. "Apa? Aku menarikmu dengan menggunakan tisu? Aku melakukan tarian tarian itu? Aku memintamu untuk bermain jadi chagi-ku, bukan mengubah aku jadi pelacur!"
"Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Jika kau merasa aku menjebakmu, kau bisa membatalkan kontrak. " jawab Chi Soo.



"Ap. . . apa? Kenapa kau terus datang ke rumahku? Kau pekerja paruh waktu."
Chi Soo menjawab, "Kau lupa tentang perjanjian kita? Aku bisa melihatmu kapan pun aku mau. Aku harus melihatmuu. Ketika aku melihatmu, dalam sekejap aku jadi sadar kembali."

Bersambung Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 2..

Watch Full Length : High Definition


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen