Donnerstag, 5. Januar 2012

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 2

Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 2













Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 2





Sinopsis Flower Boy Ramyun Shop episode 8 part 2 :
Setelah Chi Soo pergi, Gang Hyuk datang..
"Apa yang kau lakukan?" tanya Eun Bi saat melihat Gang Hyuk yang datang dengan menari-nari.
Dodolnya, Gang Hyuk berdance ria dengan gerakan randomnya.

"Aku mendengar bahwa Jung Chi Soo dan istriku melakukan tarian bersama. Dan kalian bukan Chuli dan Miae. Meskipun hanya akting, aku tidak bisa menahan kecemburuan." jawab Gang Hyuk. 

Eun Bi hanya menatap prihatin ke arah Gang Hyuk, hahaha "Sekarang aku tahu apa yang kurang darimu." ucap Eun Bi.

Ba Wool menemani So Yi berlatih balet.
"Oppa. Apa ada sesuatu terjadi? Sejak dari tadi, ada apa denganmu?" tanya So Yi melihat Ba Wool yang murung.
"Si brengsek Cha Chi Soo, benar-benar mempermainkan Noona." jawab Ba Wool.
 "Dia hanya berakting. Kenapa kau begini? Apa? Kau sama sekali tidak peduli? Cha Chi Soo berpura-puramenjadi pacar wanita lain." kata Ba Wool.
"Melakukan apa yang dia inginkan, itulah pesona Chi Soo. Karena itulah aku suka pada Chi Soo."


"Lalu bagaimana denganku? Aku bukan seekor ayam! Ini benar-benar membunuhku! Ini benar-benar membunuhku!" jerit bawool.
So Yi melingkarkan tangannya ke leher Ba Wool. Dan Ba Wool menjadi tenang.


" Ba Wool. Jika Chi Soo adalah tangan kiriku, maka Ba Wool adalah tangan kananku. Mengerti? Jwa (kiri) Chi Soo. Oh (kanan) Ba Wool. Tangan kananku tidak akan mengkhianatiku. Karena aku terbiasa menggunakan tangan kanan. Oh Ba Wool? Jwa Chi Soo?" 

Ba Wool berkata pada dirinya sendiri, "Tapi Yoon So Yi makan dan menggosok hidungnya dengan tangan kanannya. Kau hanya tangan kirinya, Jwa Chi Soo!"
Kemudian tanpa sengaja ia bertemu dengan Jae Ho..

Chi Soo menunggu Eun Bi..
Ia baru saja menelpon Eun Bi untuk segera datang menemuinya di toko..

Memandang bulan.. Dan tokki..
Ya haaa.. Saya baru tau kalo rabbit buat rice cake di bulan.
Dubu buat rice cake.. No no no..
Dubu buat race cake rasa ayam di bulan.. Kyaahahaa... Dubuuuuuu...

Saat tengah hendak menemui Chi Soo. Eun Bi bertemu dengan Jae ho.

Dan.. Jae Ho memeluk Eun Bi dengan erat..
Chi Soo melihat hal itu dengan mata berkaca-kaca.. 

"Apa yang kau lakukan dimalam selarut ini?" tanya Eun Bi.
"Ayo kita mulai lagi, Eun Bi. Apa? Aku tidak bisa melihatmu tersiksa seperti ini." jawab Jae Ho. 
"Aku tahu kau jalan dengan anak itu karena aku." kata Jae Ho.
"Apa-apaan kau ini? Kenapa kau terus mengubah pikiranmu? Apa kau tidak ingat apa yang kau katakan sebelumnya? Kau bilang kau muak melihatkusetelah dua tahun." jawab Eun Bi. 

"Kau bilang aku menakutkan!" kata Eun Bi.
"Karena itulah. setiap malam. .aku menyesalinya." jawab Jae Ho.
Chi Soo terus memperhatikan mereka..

Jae Ho memberikan bingkisan untuk Eun Bi.

Sebuah album foto dan cincin..

Dan juga sebuah musik..

Eun Bi mendengarkan musik kenangan itu.. 
Dan ia kembali teringat first kissnya bersama Jae Ho.

Flashbacknya dimulai..

Kiss.. Kiss..Kis..

Flashbacknya berakhir..
Karena cemburu, Chi Soo datang menemui Eun Bi.


"Hei! Apa yang kau lakukan? Kenapa kau tidak menjawab teleponku?" Chi Soo kesal.
"Siapa bilang kau bisa masuk ke kamarku?" jawab Eun Bi.
"Aku bilang kenapa kau tidak menjawab telepon! Hei! Kau mengabaikan telponku agar kau bisa memungut kotoran ini? Sudah ku bilang kau harus datang saat aku menelpon!" kata Chi Soo.
Eun Bi menyuruh Chi Soo untuk keluar dari kamarnya, " Keluar. Sekarang aku sedang tidak berminat bertengkar denganmu."
"Kenapa? Hanya karena Tuan Balon Air memelukmu, dan kau punya perasaan lagi?" tanya Chi Soo. 
"Benar. Aku punya perasaan lagi. Kupikir kepalaku akan segera meledak, jadi keluar!" jawab Eun Bi.
"Intern! Kenapa tidak bertingkah seperti orang diusiamu, apa sebenarnya yang kau pikirkan? Setelah semua itu, kau tetap tidak bisa kembali waras? Kau benar-benar ingin mendengarkan lagu ini?" kata Chi Soo.
Eun Bi menjelaskan dan ia mencoba menahan tangisnya, "Ini.bukan hanya sebuah lagu. Ini bukan hanya sebuah lagu. Aku sudah bersama dengan pria itu selama tahun."

"Jangan coba-coba kau berani menangis." kata Chi Soo saat melihat Eun Bi menangis.
"Aku juga mengira aku sudah selesai dengannya. Tapi mendengarkan lagu ini. membuat aku ingat bagaimana keadaan dulunya. Ketika aku berjalan dan mendengar lagu ini.  entah bagaimana, tanpa sadar aku menghentikan langkah. Lagu ini."
"Bagaimana bisa hanya sebuah lagu? Sudah kubilang jangan menangis, kan? Jika dia menjelek-jelekkanmu. kau harusnya tahu untuk membuangnya." jawab Chi Soo. 
"Kau tetap cantik ketika matamu bengkak." sapa Gang Hyuk pada Eun Bi.
"Apa ini?" tanya Eun Bi saat Gang Hyuk menyediakan makanan untuknya.
"Telur gulung berlemak. Mendengarmu berteriak pada Hwa Chi Soo, kau sudah bekerja keras. Anggap ini adalah hadiahmu." 
Gang Hyuk menyetel radio..

Dan mereka mendengar sebuah lagu, lagu yang mengingatkan mereka pada orang tua mereka masing-masing.. Dan mereka.. dan mereka.. mereka. mereka. mereka..ngulangin kata-kata mereka mereka mereka jadi aneh saya.. ignore this!!

Chi Soo mengendarai mobilnya dan ia masih memikirkan tentang Eun Bi.

Sesampainya di rumah...
Chi Soo juga mendengar lagu yang sama dengan lagu yang didengar oleh Eun Bi dan Gang Hyuk.

Ayah Chi Soo yang memplay lagu itu..
"Cha Chi Soo. Apa kau mau berendam juga?" tanya ayah.
"Tidak mau. Presiden Cha. " jawab Chi Soo. 
"Kau mengingatnya? Lagu ini. . . . . . milik ibumu." jawab ayah Chi Soo.

Eun Bi melampiaskan semua kekesalannya..
"Kau tahu, aku sungguh terlahir di generasi yang salah. Kenapa aku terlahir di abad ini? Seandainya aku terlahir lebih awal, seperti yang dikatakan Gae (anjing) Chi Soopemuda era -an. . . aku sudah akan menjadi penulis lagu terkenal di dunia." kata Eun Bi.
"Apa kau begitu peduli tentangyang Gae Chi Soo katakan? Itu karena tiap hari bocah tengik itu memanggilku kotoran. Kau selalu marah setiap kali membahas Gae Chi Soo. Ah, ya. Membuatku cemburu." jawab Gang Hyuk. 

Gang Hyuk berkata, "Istriku. Bahkan jika itu 'kotoran', itu masihlah isi hatimu. Kasih sayang yang cantik dari hatimu." 



Pagi harinya, "Ada apa? Kenapa kau tidak ke sekolah? Kau sakit?" tanya Hyun Woo yang melihat Chi Soo murung.
"Tidak. Aku pikir sakitku sudah hilang. Tapi sesuatu terasa kotor." jawab Chi Soo.
"Kotor? Apa kau mengotori bajumu?"tanya Hyun Woo.
"Tidak. Bukan bajuku. Aku pikir sesuatu yang lain yang jadi kotor" 

Eun Bi pergi ke sebuah toko kaset karena tanpa sengaja ia mendengar lagunya di putar di toko itu. Dan tanpa sengaja lagi, ia bertemu dengan Jae Ho.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Eun Bi saat melihat Jae Ho.
"Aku ke toko, tapi orang disana mengatakan kau sedang berbelanja. Karena merindukanmu, aku kesini mencarimu." 
"Kau ingat lagu kita?" tanya Jae Ho. Ia memakaikan headphone untuk Eun Bi. 
Eun Bi mendengarkan lagu itu.. Dan semua kenangan itu kembali terkenang oleh Eun Bi.



"Jae Ho. Ini. . . aku tidak bisa menerimanya." Eun Bi menyerahkan cincin pada Jae Ho.
"Aku melihat ada sesuatu yang berkilauanyang menempeul disana. Tapi album foto. Dan lagu ini. Aku akan menerimanya. Karena bahkan kotoran juga, bisa menjadi kenangan yang berharga." 


Tapi kemudian..
Tiba-tiba..

"Apa yang kalian berdua lakukan sekarang?" bentak seorang wanita pada Eun Bi dan Jae Ho.
"Noona. . . " lirih Jae Ho.
"Kau siapa? Kau terlihat manis." ucap wanita itu pada Eun Bi. 

"Apa kau berselingkuh dariku? Di dalam wilayahku?" tanya wanita itu pada Jae Ho.
jae Ho menjawab, ia memeluk Eun Bi. "Tidak. Wanita yang akan aku nikahi."
"Menikahinya? Tanpa ijin dariku?" tanya wanita itu.


"Benar! Noona dan aku sudah berakhir seminggu yang lalu." kata Jae Ho.
"Seminggu lalu? Seminggu lalu kapan? Oh. Ketika aku berada di klub di Itaewon? Atau ketika aku mengamuk? Atau. . . Ketika kau meninggalkan panggilan tak terjawab di ponselku?" jawab wanita itu.
"Jadi kau mau menikahi gadis berotak-burung ini? Dengan gadis berpakaian compang campingyang kelihatan baru keluar dari sauna?" ejek wanita itu pada Eun Bi.
Jae Ho menjawab, "Kau tahu betapa sulitnya bersama denganmu? Pria akan menatap dirimu bahkan ketika kau hanya memakai celana jeans. Kau tahu betapa sulitnya bagi seorang priaberada di sisi wanita seperti itu? Tapi dia berbeda. Walaupun dia memakai hot pant, tidak akan ada yang berpaling melihatnya." 
Untung saja Chi Soo datang.. Chi Soo datang tiba-tiba.
Chi Soo kesal, ia langsung memukul Jae Ho..
Chi Soo lalu mengejar Eun Bi..
Ia mencari Eun Bi sampai ke toilet wanita..

"Intern. Ah, seriuslah. Ini sangat kotor. Keluar. Aku bilang keluar!" Chi Soo menarik Eun Bi dari toilet wanita.. Eun Bi tengah menangis saat itu.
"Aku tidak mau!" teriak Eun Bi.
Chi Soo berkata serius pada Eun Bi.

"Ada apa denganmu? Kenapa kau kabur? Spike yang memukulku itu, pergi kemana dia? Perlakukan bajingan itu dengan cara yang sama! Bersihkan kotoranmu dengan benar!" kata Chi Soo.
"Sekarang apa? Haruskah aku melempar CD pada dia? Kau mau aku melakukan itu lagi? Kau pikir aku tidak punya harga diri sebagai wanita?" jawab Eun Bi.
"Aku tadinya bahagia. Karena bajingan itu melihatku sebagai wanita lagi.. Sejujurnya, itu membuatku bahagia. Tapi ternyata, dia tidak pernah melihatku sebagai wanita. Aku hanya yang tersisa. Aku bukan pasta. Aku hanyalah ramen!" kata Eun Bi. Eun Bi menangis. 
"Jangan menangis! Kubilang jangan menangis. Jangan berani-beraninya kau menangis di depanku karena pria lain!" teriak Chi Soo. 
Ia mendekatkan wajahnya kepada Eun Bi..

Kissing?? Nope..

Gang Hyuk datang dan ia langsung memukul Chi Soo. "Aku tahu betapa hot-nya wanita ini. Tapi tidak berarti dia adalah wanita yang bisa kau perlakukan begini di toilet." ucap Gang Hyuk setelah ia memukul Chi Soo. 
Gang Hyuk menarik Eun Bi keluar dari toilet..

Chi Soo... Ia termenung..
Bersambung...


Gang Hyuk..

Yeah!!

Watch Full Length : High Definition


Keine Kommentare:

Kommentar veröffentlichen